Bisnis.com, JAKARTA - Minyakita, merek dagang untuk minyak goreng sawit yang dimiliki Kementerian Perdagangan (Kemendag), kini langka di sejumlah pasar rakyat di wilayah Jakarta Barat.
Berdasarkan pantauan Bisnis di Pasar Palmerah, Jakarta Barat, harga Minyakita dijual di kisaran Rp16.000 hingga Rp18.000 per liter. Angka tersebut berada diatas harga eceran tertinggi (HET) yang dipatok Rp14.000 per liter.
Naiknya harga Minyakita di pasar rakyat terjadi lantaran sejumlah pedagang mengaku kesulitan untuk mendapatkan minyak goreng (migor) produk besutan pemerintah tersebut. Bahkan, beberapa pedagang mengaku sudah sebulan lebih tak mendapatkan Minyakita.
Armira (23) merupakan salah satu dari sejumlah pedagang yang tak mendapatkan stok Minyakita selama 1 bulan lebih. Pemilik toko sembako itu menyampaikan, biasanya dia bisa mendapatkan hingga 20 kardus Minyakita ukuran 1 liter untuk dijual kembali di tokonya.
“Hampir 1 bulan nggak jualan [Minyakita] karena susah barangnya. Kemarin [dijual ke pembeli] nyampai Rp16.000, itu pun harganya dari sana naik [distributor],” kata Armira saat ditemui Bisnis, Minggu (5/2/2023).
Hal yang sama juga dikeluhkan oleh salah seorang pedagang yang enggan untuk menyebutkan namanya. Saat Bisnis, menghampiri tokonya, tampak kemasan Minyakita dengan ukuran 1 liter hanya tersisa tiga kemasan saja.
Baca Juga
Dia menyebut, Minyakita di Pasar Palmerah sedang langka. Mau tidak mau, para pedagang menjual di atas HET, yaitu Rp16.000 untuk kemasan 1 liter.
“Saya udah nggak ada [Minyakita], tinggalnya itu doang. [Kosongnya] udah lama, [dijual] Rp16.000 ya karena barangnya juga susah, mau nyari juga nggak bakalan dapat,” ujarnya singkat.
Bisnis kemudian mencoba untuk menelusuri sejumlah toko lainnya dan menemukan sebuah toko sembako yang masih menjual Minyakita. Berdasarkan pantauan Bisnis, stok Minyakita kemasan 1 liter yang dijual masih ada sebanyak delapan kemasan.
Pedagang yang diketahui bernama Santi (37) menyampaikan, dirinya terpaksa menjual Minyakita di kisaran Rp17.000 hingga Rp18.000, akibat langkanya minyak sawit besutan pemerintah itu.
“Minyakita saya ngambil nggak banyak. Ya, paling 1 sampai 2 dus, yang 1 liter isinya 12 buah, yang 2 liter isinya 6 buah. [Dijual] Rp18.000 per liter [untuk kemasan 1 liter], kadang Rp17.000,” ungkapnya.
Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan sebelumnya menyebut, langkanya Minyakita di pasaran dipicu oleh tingginya permintaan masyarakat terhadap produk tersebut.
Zulhas, sapaan akrabnya, menuturkan, Minyakita tengah menjadi tren usai dikemas dengan baik seperti minyak premium sehingga masyarakat yang membeli Minyakita melonjak naik.
Guna mengatasi kelangkaan Minyakita, pemerintah bersama dengan produsen migor akan meningkatkan suplai migor kemasan dan curah sebanyak 450.000 ton per bulan selama 3 bulan, mulai Februari hingga April 2023. Upaya ini juga untuk mencukupi kebutuhan masyarakat jelang Ramadan 2023.
“Mudah-mudahan Februari nanti karena akan puasa dan Lebaran, mudah-mudahan membanjiri pasar sehingga di pasar-pasar rakyat ini juga bisa lagi,” kata pria yang akrab disapa Zulhas itu saat ditemui awak media di Jakarta, Senin (30/1/2023).
Adapun, Minyakita merupakan program minyak goreng kemasan yang diluncurkan pemerintah untuk meredam lonjakan harga minyak pada pertengahan tahun lalu.