Bisnis.com, JAKARTA – Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga optimistis Kereta Cepat Jakarta – Bandung akan diminati oleh para pelanggan saat diluncurkan pada Juli 2023 dengan harga tiket mulai dari Rp125.000.
Arya mengatakan belum ada perubahan pada rencana harga tiket KCJB. Harga tiket KCJB dibanderol sebesar Rp125.000 perjalanan ke rute terdekat. Sementara itu, untuk jarak jauh akan dijual mulai Rp250.000 pada 3 tahun pertama operasi.
"Tiket KCJB akan laku keras saat telah beroperasi," ujarnya dalam Jumpa Pers di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Jumat (3/2/2023).
Dia beralasan keyakinan tersebut didukung oleh tingginya minat penumpang terhadap salah satu moda kereta lainnya, yakni KA Panoramic.
Arya menjelaskan, masyarakat sangat antusias menggunakan layanan KA Panoramic meski ditawarkan pada harga terendah sekitar Rp350.000 untuk rute Jakarta – Bandung
Keunggulan lain KCJB adalah waktu tempuh yang lebih singkat. Kereta Cepat disebutkan dapat menempuh Jakarta – Bandung dalam waktu sekitar 40 menit. Sementara itu kereta konvensional memiliki waktu tempuh sekitar 3 jam.
Baca Juga
Arya juga memastikan tidak ada penundaan pekerjaan proyek KCJB di tengah proses negosiasi Indonesia dan China terkait jumlah pembengkakan biaya atau cost overrun.
Menurutnya proses negosiasi terkait pembengkakan biaya KCJB masih terus berjalan antara Indonesia dan China. Dia memastikan proses pengerjaan proyek berlangsung secara paralel dengan diskusi mengenai cost overrun.
Sebelumnya, Dirjen Perkeretaapian Kemenhub Risal Wasal mengatakan proses pengerjaan proyek KCJB masih terus berlangsung. Pihaknya optimistis KCJB dapat beroperasi komersial sesuai dengan target, yakni pada Juli 2023.
“Insyaallah masih sesuai target operasi. Nanti kita lihat apakah ini akan bersamaan dengan LRT Jabodebek,” kata Risal saat ditemui setelah Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi V DPR RI di Kompleks Parlemen, Rabu (1/2/2023).
Risal juga memastikan seluruh stasiun pada KCJB akan diintegrasikan pada beberapa moda transportasi lainnya. Dia mengatakan, pelanggan KCJB yang berangkat dari Stasiun Halim di Jakarta akan terintegrasi dengan Bus Rapid Transit (BRT) dan LRT Jabodebek yang ditargetkan sudah dapat beroperasi pertengahan tahun ini.
Ke depannya, Kemenhub juga tengah mengupayakan integrasi KCJB dengan LRT Jakarta koridor Kelapa Gading - Velodrome.
"Artinya semua stasiun itu akan selalu terintegrasi satu sama lainnya, baik intermoda maupun antarmoda," pungkasnya.