Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Agensi Inggris Ingin Suntik US$1,25 Miliar ke Proyek MRT Jakarta

UK Export Finance menyatakan keinginannya menyalurkan pendanaan untuk pengembangan proyek MRT Jakarta.
Rangkaian kereta moda raya terpadu (MRT) melintas di Stasiun MRT Asean, Jakarta, Rabu (11/1/2023). Bisnis/Arief Hermawan P
Rangkaian kereta moda raya terpadu (MRT) melintas di Stasiun MRT Asean, Jakarta, Rabu (11/1/2023). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA — Agensi kredit ekspor Inggris, UK Export Finance atau UKEF menyampaikan pernyataan keinginan pendanaan 1,1 miliar poundsterling atau sekitar US$1,25 miliar ke proyek MRT Jakarta.

Hal tersebut disampaikan Menteri Ekspor Inggris Andrew Bowie MP dalam pertemuannya dengan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi pada Kamis (2/2/2023) di Jakarta. Bowie bertemu dengan sejumlah pejabat pemerintahan Indonesia dalam kunjungannya ke Indonesia.

Bowie mendiskusikan berbagai kolaborasi antara Inggris dengan Indonesia, salah satunya di bidang pembangunan perkeretaapian. Dia menilai bahwa kereta api merupakan aspek penting dalam rencana pembangunan infrastruktur berkelanjutan di Indonesia.

Dialog itu pun, menurutnya, merupakan kelanjutan dari Letter of Intent tentang pengembangan perkeretaapian yang ditandatangani antara Inggris dan Indonesia pada November 2022.

Bowie pun menyatakan bahwa dialog tersebut merupakan tindak lanjut pernyataan keinginan (Expression of Interest) dari UK Export Finance ke perkeretaapian Indonesia. Agensi kredit ekspor Inggris itu menyiapkan pendanaan 1,1 miliar poundsterling untuk mendukung pengembangan proyek mass rapid transit (MRT) Jakarta.

Bowie dan Budi juga menyaksikan penandatanganan memorandum of understanding (MOU) tentang perkapalan komersial berkelanjutan. Di dalamnya tercantum keinginan untuk mempererat kerjasama di bidang transportasi laut.

Sebelumnya, pada Rabu (1/2/2023), Bowie bertemu dengan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto di Jakarta. Mereka membahas peluang kerja sama di berbagai sektor, mulai dari pendidikan, digitalisasi, perdagangan, hingga energi.

"Inggris juga siap membantu Indonesia untuk kerja sama di sektor energi baru dan terbarukan, termasuk melakukan investasi serta transfer teknologi ke Indonesia," ujar Bowie, dikutip dari keterangan resmi Kemenko Perekonomian.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper