Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Duh! 2,1 Hektare Ruang Kantor di CBD Jakarta Kosong Selama 2 Tahun

Selama 2 tahun terkahir, ruang kantor yang tidak tersewa di Jakarta telah meningkat sekitar 19 persen.
Ilustrasi kantor - Freepik
Ilustrasi kantor - Freepik

Bisnis.com, JAKARTA - Pandemi Covid-19 memberikan pukulan telak bagi seluruh sektor usaha, termasuk sewa ruang kantor. Bahkan, ruang kantor di area Central Business District (CBD) Jakarta pun mengalami kekosongan selama 2 tahun.

Associate Director Research & Consultancy Department Leads Property Sevices Indonesia, Martin Samuel Hutapea, mengatakan tingkat hunian ruang kantor pada kuartal IV/2022 yaitu 71,5 persen.

"Penurunan tingkat hunian sebesar 0,8 persen secara kuartalan menjadi 71,5 persen tidak dapat dihindari, terutama karena penyerapan yang jauh lebih kecil daripada pasokan baru masuk ke pasar," kata Martin, dikutip dalam keterangan resmi, Kamis (2/2/2023).

Berdasarkan Jakarta Property Market Insight Q4 2022 yang dirilis Leads Property, pada akhir 2022 pasar perkantoran mendapatkan tambahan 89.000 meter persegi ruang kantor baru yang berasal dari gedung premium di Jenderal Sudirman yaitu Jakarta Mori Tower.

"Dengan demikian, pasokan kumulatif mencatat kenaikan 1,2 persen secara kuartalan menjadi 7,38 meter persegi," jelasnya.

Di sisi lain, selama 2 tahun terakhir, ruang kantor yang tidak tersewa telah meningkat sekitar 19 persen. Artinya ada 2,10 juta meter persegi atau 2,1 hektare ruang kantor yang kosong.

Pihaknya melihat akan ada lebih banyak kekosongan pada 2023 karena masuknya 2 gedung baru. Adapun, 2 gedung perkantoran baru yang dimaksud yaitu sebesar 64.000 meter persegi di koridor MH Thamrin dan kawasan Dukuh Atas.

Meski begitu, peluang bisnis perkantoran masih akan tetap diproyeksi cerah dengan adanya peningkatan kebutuhan dan permintaan akan virtual office dan serviced office.

Perjakbi mencatat adanya peningkatan permintaan virtual office setelah pemerintah mencabut pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) di Indonesia.

Anthony menyampaikan sejak pandemi, para pengusaha melihat virtual office dan serviced office sebagai alternatif untuk menyewa ruang kantor yang lebih efektif dan efisien.

“Sekarang, data kami menunjukkan kebutuhan [virtual office] dari para pengusaha tersebut naik. Saya melihat setelah Covid-19 ini permintaan meningkat 44 persen ada,” kata Anthony kepada Bisnis, beberapa waktu lalu.

Anthony, selaku Co-Founder Menara Office itu menambahkan, ekosistem Virtual Office dan Serviced Office berukuran kecil memiliki harga yang cukup terjangkau, sehingga dapat menjadi solusi dan alternatif bagi para pengusaha yang akan melakukan efiensi biaya ruang kantor di 2023.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper