Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Hindenburg Nilai Bantahan Gautam Adani Soal Skandal 'Ngalor-ngidul'

Hindenburg Research menilai bantahan Gautam Adani terkait laporan dugaan skandal akuntansi tidak menjawab inti dari tuduhan.
Gautam Adani, salah satu orang terkaya di India yang memiliki bisnis Adani Group./ Bloomberg.
Gautam Adani, salah satu orang terkaya di India yang memiliki bisnis Adani Group./ Bloomberg.

Bisnis.com, JAKARTA - Hindenburg Research menilai bantahan crazy rich Asia Gautam Adani terkait skandal dugaan manipulasi akuntansi tidak menjawab inti tuduhan utama dan malah melebar ke persoalan nasionalisme.

Dilansir dari Bloomberg pada Senin (30/1/2023), Hindenburg menyatakan bahwa Adani Group telah gagal menjawab 62 dari 88 pertanyaan yang disampaikan. Bahkan berdasarkan pernyataan yang ada, Adani cenderung mencampuradukkan peningkatan kinerja perusahaan dan perolehan kekayaan orang terkaya di Asia itu dengan kesuksesan India.

"Kami percaya bahwa India adalah negara demokrasi yang dinamis dan negara adidaya yang sedang berkembang dengan masa depan yang menarik. Kami juga percaya bahwa masa depan India sedang tertahan oleh Adani Group, yang telah menggunakan bendera India sebagai tameng, padahal sedang menjarah negara ini secara sistematis." jelas Hindenburg

Adani masih berusaha untuk menenangkan para investor lantaran perusahaannya aksi jual saham-saham grup perusahaan berlanjut hingga hari ini. Perusahaan konglomerat India ini telah kehilangan kapitalisasi pasar lebih dari US$70 miliar hari ini sejak pekan lalu.

Pria yang menjalani bisnis pembangkit listrik energi terbarukan tersebut melakukan pembelaan dengan mengatakan sebagian besar pertanyaan dari Hindenburg Research sudah dijawabnya secara terbuka dan menyebut tindakan perusahaan riset asal Amerika Serikat (AS) tersebut tidak lebih dari penipuan sekuritas yang telah direncanakan di bawah hukum berlaku. 

Berikut adalah beberapa poin yang ditekankan Hindenburg setelah mendapat jawaban dari Gautam Adani:

  1. Penipuan tidak dapat dialihkan oleh nasionalisme atau tanggapan yang berlebihan dan mengabaikan tuduhan utama yang diajukan
  2. Hindenburg dengan tegas membantah tuduhan penipuan sekuritas yang dilayangkan oleh Adani Group
  3. Hindenburg tidak setuju dengan Adani yang menggabungkan cerita hidupnya dengan kisah pertumbuhan ekonomi India
  4. Dari 413 halaman tanggapan, hanya 30 halaman yang berfokus pada isu-isu yang terkait dengan laporan Hindenburg pada 24 Januari lalu. Pertanyaan-pertanyaan yang dijawab sebagian besar mengkonfirmasi atau berusaha menghindari temuan-temuan laporan tersebut.

Selain itu, Gautam Adani dikenal sebagai orang yang dekat dengan Perdana Menteri (PM) India Narendra Modi dan telah berusaha untuk menggambarkan tuduhan Hindenburg terhadap konglomeratnya sebagai serangan terhadap India.

Adani sering menyelaraskan bisnisnya dengan tujuan pembangunan Modi dengan membangun infrastruktur padat modal seperti pelabuhan dan bandara. 

"Ini bukan hanya serangan yang tidak beralasan terhadap perusahaan tertentu, tetapi juga serangan yang diperhitungkan terhadap India, kemandirian, integritas dan kualitas institusi-institusi India, serta kisah pertumbuhan dan ambisi India," ujar Adani dalam tanggapannya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper