Bisnis.com, JAKARTA - Bisnis sewa ruang kantor masih tersendat dan diproyeksi akan meredup di 2023. Tren di tahun ini diperkirakan bakal bergeser ke virtual office dan serviced office. Lantas, apa itu virtual office dan serviced office?
Ketua Perhimpunan Pengusaha Jasa Kantor Bersama Indonesia (PERJAKBI), Anthony Leong, mengatakan virtual office dan serviced office menjadi solusi bagi pelaku usaha untuk memiliki kantor dengan ukuran lebih kecil dan efisien.
"Sekarang, minat [ruang kantor] dari para tenant dan para pengusaha itu efektif dan efisien. Misalnya, ruang kantor yang memang tidak terlalu besar tapi sesuai kebutuhan mereka dan tentu harga yang lebih bersahabat," kata Anthony kepada Bisnis, Minggu (29/1/2023).
Anthony menerangkan, virtual office adalah kantor yang tidak memiliki ruangan fisik melainkan penyediaan ruang virtual. Namun para penyewa memiliki hak atas legalitas alamat dari penyedia jasa. Kebutuhan virtual office saat ini pun didorong oleh konsep hybrid dan work from anywhere yang banyak diterapkan perusahaan.
Dikutip dari Connecticut Business Centers, ruang kantor virtual menyediakan dukungan administratif hingga layanan konferensi berupa perangkat lunak yang disediakan penyedia jasa.
Virtual office juga menawarkan harga yang lebih murah dan sangat membantu untuk keberlanjutan usaha. Namun, para penyewa virtual office hanya berhak memiliki alamat dari kantor tersebut, tapi tidak memiliki ruangan fisik.
"Perkembangan teknologi saat ini juga membuat sebuah bisnis bisa di running di mana saja. Tentu, di kondisi ini pengusaha tidak mau menginvestasikan keseluruhan uangnya itu untuk keseluruhan biaya operasional kantor," ujarnya.
Biasanya, virtual office digunakan oleh UMKM yang ingin menekan biaya sewa ruang kantor seminimal mungkin, pengusaha yang baru saja memulai ide bisnisnya, dan perusahaan yang ingin memperluas dengan membuka kantor cabang di lokasi baru untuk perusahaan menengah atau besar.
Sementara itu, serviced office adalah ruang kerja bersama yang fisiknya ada dan dapat dikunjungi. Namun tidak dapat dimiliki ataupun disewa seperti perkantoran pada umumnya. Contohnya yaitu co-working space yang menawarkan akomodasi ruang kantor dengan ukuran variatif dan minimalis.
"Kita lihat bagaimana perusahaan mulai melakukan efisiensi tenaga kerja. Nah ini salah satunya mendorong service office atau private office ini yang menawarkan ruang kerja dengan sekat untuk kebutuhan 5-10 orang," jelasnya.
Secara umum, serviced office menyediakan semua fasilitas yang dibutuhkan karyawannya untuk menjadi produktif, seperti telepon, peralatan komputer, akses internet, mesin faks, pantry, dan area istirahat.
Jenis kantor ini seringkali digunakan oleh perusahaan yang memiliki jumlah karyawan yang relatif tetap, organisasi yang mapan dengan rekam jejak yang solid, dan industri yang membutuhkan kehadiran karyawan di lokasi yang sama untuk berfungsi sebagai satu tim, seperti industri kreatif, periklanan, perdagangan dan sebagainya.