Bisnis.com, JAKARTA - Proyek Jalan Tol Akses Patimban sepanjang 37,05 kilometer dimulai pembangunannya pada 2023 setelah dilakukan penandatanganan Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT). Pembangunan jalan tol ini akan menelan biaya investasi Rp5,02 triliun.
Penandatanganan PPJT dilakukan oleh Konsorsium PT Jasamarga Akses Patimban (JAP) dengan Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PUPR pada Selasa (24/1/2023).
PT Jasamarga Akses Patimban merupakan Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) yang dibentuk oleh Konsorsium BUMN-Swasta-BUMD pemenang lelang pembangunan Jalan Tol Akses Patimban
Konsorsium ini terdiri dari PT Jasa Marga (Persero) Tbk. (JSMR), PT Nusa Raya Cipta Tbk. (NRC), PT Adhi Karya (Persero) Tbk, (ADHI), PT PP (Persero) Tbk, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA) dan PT Subang Sejahtera.
Dalam konsorsium tersebut, Jasa Marga menjadi pemegang saham mayoritas yaitu 55 persen. Kemudian, PT NRC sebesar 22 persen, ADHI sebesar 6 persen, WIKA sebesar 6 persen, PTPP sebesar 6 persen dan PT Subang Sejahtera sebesar 5 persen.
Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, meminta agar seluruh pihak terkait baik Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah maupun BUJT harus bekerja lebih cepat untuk memenuhi target pengoperasian Jalan Tol Akses Patimban pada September 2024 mendatang karena Jalan Tol Akses Patimban ini akan mempercapat dan memperlancar transportasi hingga angkutan logistik di Provinsi Jawa Barat.
“Tidak hanya fokus pada pembebasan lahan dan percepatan pembangunan fisik, pembangunan Jalan Tol Akses Patimban juga harus mengutamakan kualitas. Dalam kurun waktu kurang lebih dua tahun ini, kita harus mengedepankan kualitas, estetika yang baik dan keberlanjutan lingkungan termasuk penggunaan produk dalam negeri, Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN)-nya,” ujar Basuki dalam keterangan resmi, Selasa (24/1/2023).
Direktur Utama PT JAP, Victor Nazarenko Mahandre, menjelaskan, Jalan Tol Akses Patimban memiliki total panjang 37,05 Km, dengan nilai investasi sebesar Rp5,02 triliun dan masa konsesi selama 50 tahun.
“Jalan Tol Akses Patimban ini akan menjadi jalan tol yang menghubungkan akses antara Kawasan Industri di Jawa Barat dengan Pelabuhan Patimban, selain itu juga akan menjadi jalur alternatif masyarakat di Kabupaten Indramayu, Kabupaten Subang, Kabupaten Purwakarta, dan Kabupaten Karawang,” ujar Victor.
Victor menambahkan, untuk pembangunan Jalan Tol Akses Patimban yang terdiri dari 5 seksi yaitu Seksi 1 Junction Cipeundeuy – SS Cipeundeuy (2,65 km), Seksi 2 SS Cipeundeuy – SS Pasir Bungur (10,06 km), Seksi 3 SS Pasir Bungur – SS Tambak Dahan (16,10 km), Seksi 4 SS Tambak Dahan - SS Pusakanegara (7,11 km), dan Seksi 5 SS Pusakanegara – Patimban (1,13 km).
Pembangunan Jalan Tol Akses Patimbang ini dilakukan melalui skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU). Pembangunan Seksi 1 Junction Cipendeuy-Simpang Susun (SS) Cipendeuy dan Seksi 2 SS Cipendeuy-SS Pasir Bungur dengan total sepanjang 14,11 km dikerjakan oleh BUJT PT JAP.
Sementara itu, untuk pembangunan Seksi 3 SS Pasir Bungur-SS Tambak Dahan, Seksi 4 SS Tambak Dahan-SS Pusakanegara dan Seksi 5 SS Pusakanegara-Patimban dengan total sepanjang 22,94 km dikerjakan oleh Pemerintah.
“Jalan tol ini nantinya akan melewati 10 kecamatan dan 20 desa yang berada di Provinsi Jawa Barat yang dimulai dari Desa Sawangan, Kecamatan Cipendeuy, yang terkoneksi dengan Jalan Tol Cikopo-Palimanan dan berakhir di Desa Pusakaratu, Kecamatan Pusakanegara, serta terhubung dengan jalan nasional pantai utara (pantura) dan jalan akses non tol menuju Pelabuhan Patimban, " jelas Victor.
Dia menyebut kehadiran Jalan Tol Akses Patimban akan meningkatkan konektivitas Pelabuhan Patimban sebagai salah satu pelabuhan terbesar di Indonesia. Dia menargetkan jalan tol ini dapat mulai beroperasi pada September 2024.
"Jalan Tol Akses Patimban akan meningkatkan konektivitas jaringan jalan, baik jalan tol maupun jalan nasional serta perkembangan Kawasan Industri, Pusat Jasa hingga Perdagangan di Provinsi Jawa Barat," ungkapnya.