Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

China Buka Perbatasan, Garuda Indonesia dan Transnusa Girang

Pasar China berkontribusi signifikan bagi pendapatan GIAA di rute internasional.
Wisatawan di bandara Beijing pada 14 Januari 2023. Perjalanan domestik diperkirakan pulih lebih cepat daripada perjalanan internasional./Bloomberg
Wisatawan di bandara Beijing pada 14 Januari 2023. Perjalanan domestik diperkirakan pulih lebih cepat daripada perjalanan internasional./Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA — PT Garuda Indonesia Tbk. (GIAA) dan Transnusa antusias menyambut kebijakan Pemerintah China dalam membuka perbatasan perjalanan internasional.

Direktur Utama GIAA Irfan Setiaputra menggambarkan selama masa pandemi (2020-- 2022), lini kargo mendominasi layanan penerbangan Garuda menuju China. Disusul kemudian penerbangan charter bagi penumpang repatriasi.

"Dengan diberlakukannya relaksasi mobilitas bagi pergerakan wisatawan China, kami melihat penumpang business leissure akan menjadi segmen pasar yang ke-depannya berkembang pesat," ujarnya kepada Bisnis com, Selasa (24/1/2023).

Sebelum pandemi, Irfan menyebutkan bahwa pasar penerbangan ke China berkontribusi terhadap pendapatan GIAA sebesar 10 persen -15  persen. Pasar China berkontribusi signifikan bagi pendapatan GIAA di rute internasional selain sektor penerbangan ke Timur Tengah.

"Dengan kunjungan turis China yang menyentuh angka 100 juta per tahunnya sebelum pandemi, tidak dapat dipungkiri bahwa pangsa pasar penumpang asal China menjadi sebuah peluang market yang masih dapat dimaksimalkan, selain sektor penerbangan Timur Tengah," tekannya.

Secara keseluruhan, Irfan menilai pembukaan perbatasan ini menjadi outlook positif, bagi upaya percepatan pemulihan dan pengembangan jaringan internasional Garuda Indonesia.

Sementara itu, Direktur Utama Trans Nusa Bayu Sutanto menyampaikan sedang dalam proses persiapan melayani penerbangan ke dan dari China. Transnusa secara cermat  menyiapkan pemenuhan persyaratan keselamatan penerbangan.

Menurutnya supaya pembukaan rute ke China bisa berlangsung secara berkelanjutan, dia harus berupaya agar tetap kompetitif dalam hal efisiensi biaya dan harga tiket.

Dengan kombinasi kedua tipe pesawat yang dioperasikan,yaitu Airbus A320 dan Comac ARJ2, TransNusa akan mengembangkan rute-rute internasional. Rute-rute tersebut meliputi baik Kawasan Asean maupun ke kota-kota di China dan Australia. Hal ini juga menjadi bagian dari strategi Transnusa untuk memulihkan industri penerbangan dari turis internasional pascapandemi.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper