Bisnis.com, JAKARTA — Perdana Menteri (PM) Jepang Fumio Kishida menyatakan akan melanjutkan reformasi tenaga kerja agar para karyawan di Negeri Sakura mendapatkan kenaikan gaji secara berkelanjutan.
Mengutip dari Bloomberg pada Senin (23/1/2023), Fumio menjelaskan perombakan tenaga kerja ini akan membuka jalan bagi para pekerja untuk masuk ke industri yang sedang tumbuh di Jepang.
Fumio rencananya pada Juni akan meluncurkan rancangan aturan baru yang mengatur gaji berbasis pekerjaan. Harapannya hal ini akan membuat lebih banyak karyawan dengan tunjangan penuh dan mendapatkan gaji berdasarkan tanggung jawab pekerjaan, bukan masa kerja.
Selain itu aturan tersebut diharapkan mendorong karyawan untuk meningkatkan keterampilan untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih baik.
"Tanpa memandang usia dan jenis kelamin, kami akan membuat sebuah sistem untuk memberikan dukungan langsung mulai dari pelatihan ulang sampai dengan pergantian pekerjaan. Kami akan melihat pelatihan ulang dari perspektif jangka panjang," tegas Fumio.
Selain adanya reformasi tenaga kerja hal penting lainnya yang akan dibahas dalam sidang parlemen adalah upaya mendorong peningkatan terbesar dalam anggaran defensif Jepang sejak kekalahan Jepang dalam Perang Dunia Kedua.
Baca Juga
Fumio telah melihat dukungan pemilihnya merosot ke rekor terendah dalam beberapa jajak pendapat selama beberapa bulan terakhir, dengan kenaikan harga barang-barang seperti makanan dan bahan bakar yang merugikan anggaran rumah tangga.
Meskipun Fumio tidak perlu menghadapi pemilihan umum selama lebih dari dua tahun, kurangnya popularitas publik dapat mempersulitnya untuk mengendalikan Partai Demokrat Liberal yang berkuasa.
Sebuah jajak pendapat oleh media lokal yang dilakukan selama akhir pekan menujukan dukungan untuk kabinet Fumio Kishida sebesar 28,1 perden, turun 3 poi dan merupakan level terendah baru sejak dia menjabat pada Oktober 2021.
Dalam survei terpisah oleh media asing lainnya yang dilakukan pada waktu yang sama menemukan 73 persen responden mengatakan mereka tidak memiliki ekspektasi positif terhadap kebijakan ekonomi Jepang saat ini.