Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Perhubungan (Kemenhub) terus menyelesaikan proyek kereta api (KA) Makassar – Parepare. Kehadiran jalur ini diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan perekonomian di wilayah Sulawesi Selatan.
Direktur Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kemenhub Risal Wasal dalam kunjungannya ke proyek tersebut, Sabtu (21/1/2023) menyebutkan kecepatan kereta pada layanan KA pertama di Sulawesi Selatan ini dapat mencapai 110 km/jam. Hal ini seiring dengan penyempurnaan pembangunan serta pemadatan struktur tanah dan balas pada jalur KA.
Adapun ruas-ruas jalur yang sudah memiliki batas kecepatan hingga 100 km/jam mencakup ruas km 74 - km 90, dan km 18 - km 44 pada segmen B dan segmen F. Dengan peningkatan kecepatan ini, Risal mengatakan waktu tempuh layanan KA Makassar-Parepare untuk lintas Maros - Garongkong dapat dipangkas menjadi 68 menit dari semula 86 menit.
"Tentu peningkatan kecepatan ini akan terus bertambah seiring dengan penyempurnaan pembangunan jalur yang sedang kami lakukan sampai nanti betul-betul akan dioperasikan untuk melayani masyarakat," sebut Risal dalam keterangan resminya, dikutip Minggu (22/1/2023).
Risal menjelaskan pengoperasian KA dengan kecepatan sedang hingga tinggi tersebut dimungkinkan karena penggunaan jalur rel dengan lepar 1435 mm. Sebagaimana diketahui, lebar jalur ini berbeda dengan jalur KA di Pulau Jawa dan Pulau Sumatera yang umumnya menggunakan lebar rel 1067 mm.
Dengan lebar jalur tersebut, dia mengatakan kereta dapat ini melaju lebih cepat dan mengangkut muatan lebih banyak daripada kereta di Jawa. Risal optimistis KA Makassar-Parepare dapat mendorong pertumbuhan ekonomi yang signifikan di kawasan Sulawesi Selatan.
Guna mewujudkan optimisme tersebut, Risal menjelaskan bahwa DJKA telah melakukan beragam upaya. Antara lain, dengan mendorong pemanfaatan area stasiun untuk menunjang UMKM asli masyarakat setempat.
"Mungkin ke depan di stasiun-stasiun ini akan ada kedai kopi, tempat nongkrong dan kuliner lokal, yang berasal dari UMKM yang sudah dikurasi," tutur Risal.
Lebih lanjut, Risal menjelaskan integrasi moda transportasi pendukung juga akan dilakukan untuk menghubungkan masing-masing stasiun dengan destinasi wisata di sekitarnya. Hal ini mengingat adanya destinasi wisata alam unggulan Sulawesi Selatan di sepanjang jalur kereta, seperti Taman Geopark Karst Rammang-Rammang, dapat ditempuh tidak sampai 5 menit dari Stasiun Rammang-Rammang.
Dia juga memastikan aspek keselamatan tetap menjadi prioritas dalam membangun jalur KA di samping peningkatan kecepatan dan penyempurnaan pembangunan.
"Sudah kami buat agar selanjang jalur ini tidak ada perlintasan sebidang, sehingga memimimalisir kemungkinan adanya insiden yang melibatkan perjalanan kereta api," pungkasnya.