Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tarif LRT Diusulkan Mulai Rp15.000, Berikut Perinciannya

Tarif LRT diusulkan mulai dari Rp15.000, sedangkan untuk jarak terjauh diperhitungkan pada kisaran Rp24.000 hingga Rp25.000.
Deretan LRT Jabodebek./ Dok. Istimewa
Deretan LRT Jabodebek./ Dok. Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA – Besaran tarif yang akan dikenakan untuk Light Rail Transit (LRT) Jabodebek masih menunggu keputusan Kementerian Perhubungan. Namun, usulan tarif dasar adalah Rp15.000.

Kepala Divisi LRT Jabodebek KAI Mochamad Purnomosidi menjelaskan pihaknya telah mengusulkan tarif LRT Jabodebek ke Kementerian Perhubungan. Dia memaparkan, usulan tarif dasar yang diberikan PT KAI adalah Rp15.000.

Sementara itu, besaran tarif untuk jarak terjauh diperhitungkan pada kisaran Rp24.000 hingga Rp25.000. Meski demikian, besaran tarif tersebut belum pasti diterapkan karena masih menunggu keputusan dari Kementerian Pehubungan

“Tarif yang kami usulkan akan menggunakan tarif progresif, artinya setiap 3–5 kilometer akan naik seperti kereta commuter,” katanya saat ditemui di Depo LRT Jabodebek, Selasa (17/1/2023).

Purnomo melanjutkan pemerintah juga akan memberikan subsidi untuk tarif LRT Jabodebek. Meski demikian, dia belum dapat memberikan rincian subsidi tersebut karena besarannya masih didiskusikan oleh pemerintah.

Manajer Humas LRT Jabodebek Kuswardojo menambahkan, usulan tarif yang diajukan oleh PT KAI belum memperhitungkan subsidi yang akan diberikan pemerintah. Sehingga, dia memperkirakan tarif yang akan dikenakan berpotensi lebih rendah dari usulan

Kuswardojo melanjutkan besaran tarif kemungkinan akan ditetapkan pada April 2023.

“Kami masih menunggu keputusan dari Kemenhub, kemungkinan disampaikan April,” katanya.

Sebelumnya, Purnomo mengatakan pihaknya telah berkoordinasi dengan pemerintah daerah setempat dan operator moda lain untuk meningkatkan integrasi transportasi. Hal ini sesuai dengan arahan dari Menteri BUMN dan Menteri Perhubungan yang menginstruksikan perpindahan antarmoda transportasi yang efektif dan efisien.

“Integrasi antarmoda dari LRT ke transportasi lain ini sangat penting untuk memberikan kemudahan masyarakat. Arahan dari Pak Menteri BUMN dan Menhub juga bagaimana perpindahan moda ini pelayanannya sama, seperti kalau di LRT memakai AC, jangan sampai bus atau layanan lainnya tidak,” katanya.

Sementara itu, LRT Jabodebek juga telah melakukan roadshow ke pemerintah daerah Bekasi, DKI Jakarta, dan Depok untuk mengintegrasikan angkutan pengumpan (feeder) wilayah tersebut ke stasiun – stasiun LRT terdekat.

Purnomo menuturkan, pihaknya telah mendapat kepastian dari Pemda wilayah – wilayah tersebut bahwa beberapa armada feeder akan melakukan rerouting ke sejumlah stasiun LRT.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper