Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Perdagangan (Kemendag) memberi tenggat impor beras kepada Perum Bulog sampai akhir Januari 2023. Namun, Badan Pangan Nasional (Bapanas) meminta tenggat sampai akhir Februari.
Menteri perdagangan Zulkifli Hasan mengatakan Bulog pasca Januari harus fokus menyerap beras petani lokal untuk memenuhi stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP).
Dia menuturkan apabila Bulog tidak berhasil mendatangkan berasnya sampai 500.000 ton sampai akhir Januari, konsekuensinya ditanggung Bulog.
"Januari impor harus disetop. Pokoknya nanti Bulog harus beli beras ke petani. [Jika tidak bisa 500.000 ton] salah sendiri," ujar Zulhas saat ditemui di Cilegon, Banten, Minggu (15/1/2023).
Menurut catatan Bulog beras impor yang datang saat ini baru 120.000 ton dari target 200.000 ton akhir Desember 2022.
Baca Juga
Merespon pernyataan Zulhas, Direktur Suply Chain dan Pelayanan Publik Bulog M. Suyamto hanya merespon singkat. "Kita akan ikuti ketentuan pemerintah," ucapnya. Dia memastikan Bulog akan mengupayakan sisa beras impor datang tidak lebih dari akhir Januari.
Sebelumnya Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi menegaskan Bulog akan menuntaskan impor beras dengan total 500.000 sampai akhir Februari.
"Yang 300.000 ton akan datang segera. Kesempatan kita [impor] sampai Februari ini. Setelah itu kita semua panen raya, tidak ada alternatif untuk impor lagi, kita akan setop," kata Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi di Gudang Bulog, Jakarta Utara, Jumat (13/1/2023).