Bisnis.com, JAKARTA – Bank Dunia kembali memangkas angka proyeksi pertumbuhan ekonomi global menjadi hanya 1,7 persen pada 2023.
“Pertumbuhan global diperkirakan melambat tajam menjadi 1,7 persen pada tahun 2023, laju pertumbuhan terlemah ketiga dalam hampir tiga dekade,” tulis Bank Dunia dalam laporan Global Economic Prospects edisi Januari 2023 yang dikutip Bisnis, Rabu (11/1/2023).
Proyeksi pertumbuhan ekonomi global ini lebih rendah 1,3 poin persentase jika dibandingkan dengan perkiraan sebelumnya.
Bank Dunia menyatakan perekonomian global dibayangi oleh resesi yang utamanya dipicu oleh pandemi dan krisis keuangan global.
Penurunan ini pun mengindikasikan ketatnya kebijakan negara-negara dalam menurunkan inflasi yang tinggi, serta mencerminkan kondisi keuangan yang memburuk, dan gangguan lanjutan dari invasi Federasi Rusia ke Ukraina.
“Amerika Serikat, kawasan Eropa, dan China, semuanya mengalami periode pelemahan yang nyata, dan limpahan yang diakibatkannya memperburuk tantangan lain yang dihadapi oleh pasar negara berkembang dan ekonomi berkembang,” tulis Bank Dunia.
Baca Juga
Bagaimana dengan ekonomi Indonesia? Bank Dunia memperkirakan ekonomi Indonesia tetap tumbuh positif sebesar 4,8 persen pada 2023 dan hanya naik tipis ke 4,9 persen pada 2024.
Perekonomian Indonesia diperkirakan sedikit melambat dibandingkan dengan tahun 2022. Hal ini mencerminkan pelemahan pertumbuhan ekonomi, namun tetap tinggi karena kuatnya belanja swasta di dalam negeri.
Bank Dunia menilai, kepercayaan pelaku usaha akan tetap solid yang dilatarbelakangi oleh fundamental makroekonomi Indonesia yang sehat.
Selain itu, pertumbuhan juga didukung oleh momentum implementasi reformasi struktural, termasuk di bidang kebijakan dan administrasi perpajakan.
Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2023 ini diperkirakan lebih tinggi dari Malaysia dan Thailand, yang mana ekonomi keduanya diperkirakan tumbuh 4,0 persen dab 3,6 persen.
Di sisi lain, ekonomi Indonesia masih tumbuh lebih rendah dibandingkan dengan Filipina dan Vietnam, yang masing-masing diperkirakan tumbuh sebesar 5,4 persen dan 6,3 persen.