Bisnis.com, JAKARTA - Program Kartu Prakerja kembali dilanjutkan pada tahun ini dengan skema normal. Pemerintah menaikkan insentif Kartu Prakerja 2023 menjadi Rp4,2 juta untuk masing-masing penerima.
Sejak pertama kali diluncurkan pada April 2020, total bantuan biaya yang diberikan kepada peserta program sebesar Rp3,55 juta per individu.
Insentif tersebut terdiri dari bantuan biaya pelatihan sebesar Rp1 juta, insentif pasca pelatihan sebesar Rp600.000 per bulan untuk 4 bulan, dan insentif survei sebesar Rp150.000.
Dalam Rapat Komite Cipta Kerja pada Oktober lalu, besaran bantuan Kartu Prakerja 2023 ditetapkan sebesar Rp4,2 juta per individu, dengan rincian berupa bantuan biaya pelatihan sebesar Rp3,5 juta, insentif pasca pelatihan Rp600.000 yang diberikan sebanyak satu kali, serta insentif survei sebesar Rp100.000 untuk dua kali pengisian survei.
Jika dicermati, pemerintah menaikan besaran biaya pelatihan, dari sebelumnya Rp1 juta menjadi Rp3,5 juta pada 2023.
Lalu, insentif pasca pelatihan dipangkas, dari Rp2,4 juta menjadi Rp600.000 untuk 2023. Pemerintah juga memangkas insentif survei menjadi Rp100.000 dari sebelumnya Rp150.000
Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja Denni Purbasari angkat bicara terkait perubahan tersebut. Denni menuturkan bahwa perubahan anggaran terjadi lantaran program Kartu Prakerja tak lagi bersifat semi bansos sehingga bantuan pelatihan yang diberikan lebih besar daripada insentif pasca pelatihan.
“Pak Menko [Airlangga Hartarto] sudah menyampaikan dalam skema , tidak lagi bersifat semi bansos. Jadi, bantuan pelatihan akan lebih besar daripada insentif karena sekali lagi, bukan lagi semi bansos,” jelas Denni kepada awak media, Kamis (5/1/2023).
Pada Kartu Prakerja 2023, pelatihan akan digelar secara online, offline, dan campuran sehingga membutuhkan sarana prasarana untuk mendukung keberlangsungan program Kartu Prakerja. Ini juga menjadi salah satu pertimbangan pemerintah untuk menaikan bantuan pelatihan pada 2023.
Head of Communications Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja William Sudhana sebelumnya menyampaikan program Kartu Prakerja dikembalikan ke tujuan utamanya yakni sebagai program peningkatan kompetensi kerja, seiring meredanya kasus Covid-19 di Indonesia.
Dengan fokus pada peningkatan kompetensi, maka porsi bantuan pelatihan menjadi lebih besar untuk tahun ini dibandingkan tahun sebelumnya.
“Di 2023 nanti, penerima manfaat akan punya kesempatan lebih besar untuk belajar lebih banyak dengan berbagai moda, yakni daring, luring, dan bauran,” jelas William kepada Bisnis, Rabu (6/10/2022).