Bisnis.com, JAKARTA - PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) bakal merambah ke pengoperasian kapal ramah lingkungan atau green shipping.
Corporate Secretary ASDP Shelvy Arifin mengatakan bahwa hal tersebut menjadi salah satu komitmen perseroan untuk mencapai target nol emisi karbon atau net zero emission pada 2060 atau lebih cepat, sebagaimana yang juga ditargetkan oleh pemerintah.
"Sebagai perusahaan yang terus berkembang dan beradaptasi dengan kebutuhan global, ASDP akan terus berusaha menjadi bagian dari perusahaan yang berkomitmen terhadap lingkungan berkelanjutan, salah satunya melalui perluasan green shipping di seluruh armada kapal kami," jelasnya, dikutip dari siaran pers, Selasa (4/1/2023).
Saat ini, ASDP mengoperasikan 219 unit kapal yang melayani kebutuhan transportasi masyarakat di 311 lintasan hingga pelosok Indonesia.
Upaya perseroan untuk mewujudkan green shipping, lanjut Shlevy, di antaranya dengan memastikan seluruh armada kapal yang dimiliki menjalani perawatan rutin secara berkala dan tepat waktu agar emisi gas buangnya tidak melebihi ambang batas.
Dari sisi pemakaian energi, ASDP menggunakan bahan bakar kapal ramah lingkungan yakni biodiesel dengan campuran minyak nabati sebanyak 30 persen (B30). Tidak hanya itu, perusahaan feri pelat merah itu juga melakukan program efisiensi energi melalui penerapan sistem manajemen BBM di seluruh kapal dan aplikasi monitoring konsumsi kapal.
Baca Juga
"Untuk limbah, yang telah dilakukan ASDP adalah mengelola limbah padat maupun sampah serta bahan berbahaya dan beracun [B3] secara terpadu dan terintegrasi," ujar Shelvy.
Pada sisi kebijakan, ASDP melakukan verifikasi Safety Management Certificate (SMC), eksternal audit sistem manajemen keselamatan atau ISM Code, pengadaan Vessel Monitoring System (VMS) untuk monitoring pergerakan kapal, dan melengkapi seluruh armada dengan Shipboard Oil Pollution Emergency Plan (SOPEP) guna mengatasi tumpahan BBM.
Tidak hanya itu, perusahaan operator pelabuhan sekaligus kapal feri tersebut mengontrol dan memonitor kadar minyak pembuangan saat kapal berlayar dengan Oil Water Separator (OWS) dan Oil Discharge Monitor (ODM), serta melakukan program efisiensi energi melalui penerapan aplikasi sistem monitoring konsumsi BBM (aplikasi Siemon).
Pada perkembangan lain, upaya merambah ke green shipping sejalan dengan semakin bergeliatnya pengoperasian feri dan pelabuhan ASDP berkat mobilitas masyarakat yang semakin tinggi pula. Hal tersebut bakal mendorong kinerja ASDP setelah dua hingga tiga tahun sebelumnya terdampak pandemi Covid-19.
Momen Natal 2022 dan tahun baru 2023 membawa berkah bagi kinerja perseroan. Hal tersebut tercermin setidaknya dari lintasan tersibuk yakni Merak--Bakauheni.
Berdasarkan data Posko Pelabuhan Merak, dari 1 Januari 2023 pukul 08.00 WIB hingga 2 Januari 2023 pukul 08.00 WIB, jumlah kapal yang beroperasi di lintas Merak--Bakauheni yaitu sebanyak 32 unit kapal.
Realisasi total penumpang yang menyeberangan dari Jawa ke Sumatra pada H-8 hingga H+7 libur Natal dan tahun baru (Nataru) mencapai 619.648 orang, atau naik 30 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebanyak 478.148 orang. Sementara itu, total kendaraan yang telah menyeberang tercatat 137.460 unit atau naik 16 persen dibandingkan tahun lalu yakni 118.727 unit.
Sebaliknya, total penumpang yang menyeberang dari Sumatra ke Jawa mulai dari H-8 hingga H+7 yaitu 521.775 orang atau naik 43 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebanyak 364.503 orang. Kemudian, total kendaraan yang telah menyeberang juga tercatat tumbuh 21 persen dari 99.168 unit pada Nataru sebelumnya, menjadi 120.100 unit.