Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menganggap tahun 2022 sebagai tahun turbulensi bagi pertumbuhan perekonomian Indonesia.
"Kalau kita bisa melewati turbulensi kemarin pada 2022, kita harapkan pada 2023 ini kalau bisa lewati, InshaAllah pada 2024 akan lebih mudah bagi pertumbuhan ekonomi kita," ujarnya kepada wartawan di Pasar Tanah Abang, Selasa (2/1/2023).
Lebih lanjut, Presiden mengaku optimistis bahwa pertumbuhan ekonomi nasional pada tahun ini bisa stabil di angka 5 persen atau minimal pada 2022.
"Saya optimistis pada 2022 pertumbuhan ekonomi di atas 5 persen. Kita harapkan dan berdoa pada 2023 bisa diatas 5 persen lagi," katanya.
Adapun, di tengah gejolak pandemi Covid-19. Jokowi membuka 2022 dengan capaian pertumbuhan ekonomi kuartal I/2022 di 5,01 persen (year on year/YoY) atau -0,95 persen (quarter to quarter/QtQ). Capaian itu menjadi titik awal pertumbuhan ekonomi Indonesia kembali ke tren 5 persen.
Capaian pertumbuhan ekonomi kuartal II/2022 mengalami peningkatan, menjadi 5,44 persen YoY. Secara kuartalan, kinerja kuartal tersebut telah berbalik positif menjadi 3,72 persen QtQ, menunjukkan pertumbuhan.
Baca Juga
Kinerja pertumbuhan ekonomi semakin baik pada kuartal III/2022 karena mencapai 5,72 persen YoY atau menjadi yang tertinggi sepanjang tahun ini. Pertumbuhannya pun tercatat di angka 1,81 persen QtQ.