Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Akhir Tahun, BPH Migas Setor Rp1,31 Triliun ke Kas Negara

BPH Migas melaporkan penerimaan negara bukan pajak (PNBP) dari sektor hilir minyak dan gas sampai dengan akhir tahun ini telah melampaui target.
Kepala BPH Migas Erika Retnowati./Istimewa
Kepala BPH Migas Erika Retnowati./Istimewa

Bisnis.com, DENPASAR — Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) melaporkan penerimaan negara bukan pajak (PNBP) dari sektor hilir minyak dan gas (migas) mencapai Rp1,31 triliun atau 128,55 persen dari target Rp1,02 triliun hingga 28 Desember 2022.

Sementara itu, realisasi anggaran dari sektor bahan bakar minyak (BBM) dan gas bumi sebesar Rp246,9 miliar atau 96,39 persen dari pagu anggaran yang disiapkan Rp256,14 miliar.

“Sehingga hal ini akan menjadi capaian realisasi anggaran tertinggi. Peningkatan realisasi anggaran ini juga dibarengi dengan peningkatan kinerja pengelolaan anggaran dan akuntabilitas kinerja instansi,” kata Erika melalui siaran pers, Sabtu (31/12/2022).

Adapun, BPH Migas mencatat penyaluran jenis BBM tertentu (JBT) minyak solar telah mencapai 17,47 juta kiloliter (kl) atau 97,98 persen dari total kuota yang dialokasikan sebanyak 17,83 juta kl. Lalu, penyaluran minyak tanah sebesar 0,485 juta kl atau 100 persen dari kuota yang disiapkan.

Di sisi lain, jenis BBM khusus penugasan atau JBKP Pertalite telah tersalurkan sebanyak 29,23 juta kl atau 97,63 persen dari kuota 29,91 juta kl.

Lebih lanjut, Erika menambahkan, lembaganya turut melakukan verifikasi terhadap volume penyaluran JBT dan JBKP sepanjang 2022. Berdasarkan hasil verifikasi, terdapat koreksi terhadap volume penyaluran JBT minyak solar sebesar 20.086,467 kl atau kurang lebih setara dengan Rp200 miliar.

“Telah tersalurkan JBT solar sebesar 17,47 juta kiloliter, minyak tanah sebesar 0,485 juta kl, serta JBKP pertalite sebesar 29,23 juta kl,” kata dia.

Berdasarkan laporan badan pengatur hilir itu, realisasi penjualan BBM komersial dari enam badan usaha di dalam negeri baru mencapai 23,05 juta kl sepanjang Januari hingga September 2022. Adapun, outlook penjualan BBM komersial hingga akhir tahun diperkirakan sebesar 31,76 juta kiloliter. 

Proyeksi penjualan itu turun drastis dari torehan sepanjang 2021 dan 2020 yang masing-masing sempat mencapai 44,36 juta kl dan 46,33 juta kl. 

Berdasarkan data yang dihimpun BPH Migas, total volume penjualan JBU khusus BBM dari enam badan usaha mencapai di angka 19,17 juta kl sepanjang Januari hingga September 2022. 

Perinciannya, Pertamina Patra Niaga melaporkan penjualan sebesar 17,04 juta kl,  PT AKR Corporindo Tbk. (AKRA) sebesar 1,24 juta kl, ExxonMobil mencatat penjualan 719.095 kl,  PT Shell Indonesia sebesar 127.382 kl, PT Aneka Petroindo Raya sebesar 14.403 kl, dan PT Vivo Energi Indonesia mencapai 26.379 kl.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper