Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pasar Properti Indonesia Diramal Kebal Ancaman Resesi 2023, Ini Buktinya

Sektor properti di Indonesia diyakini tidak akan terlalu terguncang jika resesi global pada 2023 terjadi, berikut penjelasannya
Ilustrasi investasi properti dan real estat/Freepik
Ilustrasi investasi properti dan real estat/Freepik

Bisnis.com, JAKARTA - Pakar properti tak melihat adanya korelasi signifikan antara ancaman resesi global pada 2023 dengan sektor perumahan di Indonesia. Meski menjadi sentimen negatif, hal tersebut dapat dibuktikan tidak akan mempengaruhi properti.

"Tidak ada data sampai saat ini yang menunjukkan korelasi kuat antara resesi global dengan pasar perumahan di Indonesia," kata Ali Tranghanda, CEO Indonesia Property Watch (IPW), dalam acara Economic Outlook dan Prospek Sektor Perumahan Tahun 2023, dikutip pada Selasa (27/12/2022).

Ali mencontohkan, ketika terjadi krisis ekonomi di Asia pada 1997-1998 yang ikut menjerumuskan Indonesia, pasar perumahan tidak ikut jatuh.

Di sisi lain, saat resesi global pada 2008-2009 di mana perekonomian dunia jatuh dikisaran -1,75 persen, Indonesia masih dapat tumbuh di angka 4,65 persen. Saat itu, pasar perumahan nasional justru ikut merangkak naik.

Lebih lanjut, pasar perumahan di Indonesia pun relatif aman ketika diterjang ketidakpastian ekonomi global pada 2018. Meski sempat mengalami penurunan pada tahun pandemi, Indonesia dengan cepat dapat pulih dari jurang resesi.

"Jadi sampai saat ini tidak ada data yang membuktikan kalau resesi global itu mempengaruhi signifikan di Indonesia. Kenapa? Karena 99,8 persen pembeli properti Indonesia itu lokal," tegasnya.

Ali menerangkan, Indonesia diuntungkan dengan kinerja komoditas yang membaik. Menurut pengamatannya, 2 tahun setelah adanya peningkatan siklus komoditas, sektor properti akan ikut tumbuh.

"Kalau tidak salah ini 2021-2022 udah mulai tumbuh, nah kalau itung-itungan kasarnya 2023 [properti] tumbuh, tapi 2023 ada ancaman resesi dan mulai tahun politik," ujarnya.

Kendati resesi global tidak berpengaruh pada sektor properti, justru tahun politik akan memberikan dampak cukup signifikan. Ali mencatat, pada awal tahun 2023 mendatang para developer perumahan akan berlomba memasukkan proyek baru ke pasar.

"Banyak pengembang yang mau entry pasar itu sebelum semester II, ini berlomba-lomba untuk mengambil semester I itu untuk memanfaatkan peluang sebelum masuk pemilu," kata Ali.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper