Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tren Properti 2023: Rumah Tapak 3 Lantai Dominasi Pasar Kelas Atas

Pada tahun 2023, tren rumah tapak akan didominasi rumah 3 lantai yang menyasar segmen kelas atas.
Deretan rumah tapak di kawasan Padasuka Atas, Bandung, Jawa Barat, Rabu (17/10/2018)./JIBI-Rachman
Deretan rumah tapak di kawasan Padasuka Atas, Bandung, Jawa Barat, Rabu (17/10/2018)./JIBI-Rachman

Bisnis.com, JAKARTA - Pada 2022, tren rumah tapak 3 lantai yang menyasar segmen kelas atas banyak mendominasi wilayah Jabodetabek. Diperkirakan tren tersebut akan berlanjut pada 2023 mendatang.

Director of Strategic Consulting dari Cushman & Wakefield Arief Rahardjo memproyeksikan banyak perumahan yang akan menghadirkan produk dengan segmen yang lebih tinggi.

Hal ini seiring dengan semakin terkendalinya pandemi dan ekonomi yang mulai membaik pada 2022, daya beli secara umum semakin terlihat baik dari sisi penyerapan untuk produk segmen menengah atas oleh pasar.

"Tren ini diperkirakan akan berlanjut pada tahun 2023, meskipun ada kekhawatiran ekonomi global pada tahun 2023," ujar Arief, dikutip Minggu (25/12/2022).

Namun, secara keseluruhan, Arief menilai permintaan perumahan diproyeksikan relatif stabil pada 2023 karena sebagian besar permintaan berasal dari end-user dengan kebutuhan untuk membeli rumah pertama mereka.

Permintaan kumulatif diproyeksikan meningkat sekitar 3 persen year-on-year (yoy) pada akhir 2022, dengan pertumbuhan yang relatif stabil pada 2023 juga.

Ada kekhawatiran dari kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia yang dapat berdampak pada suku bunga kredit pemilikan rumah (KPR). Pasalnya, secara bertahap akan memengaruhi permintaan terutama dari pembeli yang bermaksud membeli unit menggunakan pinjaman kedua dan seterusnya.

Di samping itu, Arief memproyeksi pada akhir semester II/2022 mengalami penambahan pasokan kumulatif yang meningkat sebesar 2,9 persen secara tahunan.

"Tangerang akan terus menyediakan mendominasi suplai baru, sementara sebuah perumahan baru memasuki pasar perumahan tapak di wilayah Bekasi, menambah sekitar 400 suplai baru untuk pasar tahun 2022," katanya.

Perumahan baru lainnya diperkirakan akan memasuki pasar Tangerang pada awal tahun 2023, menawarkan produk mulai dari segmen menengah ke bawah.

Dari sisi harga, berdasarkan data Bank Indonesia, harga properti residensial di pasar primer meningkat pada kuartal III/2022 yang tumbuh 1,94 persen secara tahunan. Kenaikan indeks harga properti residensial (IHPR) ini terjadi di seluruh tipe rumah.

Adapun, tipe kecil mengalami pertumbuhan sebesar 1,96 persen yoy, tipe menengah meningkat sebesar 2,92 persen, dan tipe rumah besar naik 1,48 persen yoy.

Dengan dibukanya infrastruktur tol di beberapa wilayah Tangerang dan Bekasi, pertumbuhan harga tanah pada tahun 2023 diproyeksikan akan sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan tahun-tahun awal pandemi.

Dengan meningkatnya inflasi yang mempengaruhi biaya bahan bangunan, harga jual rata-rata unit total diperkirakan akan meningkat pada tahun 2023.

Untuk menjaga agar harga tetap terjangkau, perumahan diharapkan dapat mempertahankan pertumbuhan harga tanah secara konservatif pada tahun 2023.

"Mengingat pasar perumahan tapak yang relatif stabil selama pandemi pada 2020-2021 dan kondisi pasar yang membaik pada 2022, pasar perumahan pada 2023 akan mempertahankan tren positif baik dari penawaran maupun permintaan," ungkapnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper