Bisnis.com, JAKARTA - Kebijakan Pemerintah Indonesia yang bersikukuh melarang ekspor bauksit mulai Juni 2023 mendatang menuai pro dan kontra. Para pelaku usaha menilai pelarangan belum tepat untuk saat ini.
Pelaksana Harian Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Bauksit dan Bijih Besi Indonesia (APB3I) Ronald Sulistyanto mengungkapkan pihaknya menyayangkan kebijakan tersebut.
Menurut Ronald, Indonesia saat ini belum tepat melarang ekspor bauksit, karena cadangan tersebut masih tebal dan fasilitas hilirisasi belum memadai seperti nikel. Terlebih, menurutnya, hal ini bisa memunculkan polemik antara Indonesia dan negara mitra importir bauksit.
“Suatu saat kita membutuhkan sesuatu dari luar, orang gak kasih kita loh, kecuali kita bahan bakunya [bijih bauksit] gak ada, kecuali kita smelternya udah banyak, itu jadi alasan, karena kita bisa serap dalam negeri. [Kalau] nikel kan sudah bisa serap dalam negeri, ya ngapain di ekspor,” tutur Ronald saat dihubungi oleh Bisnis pada Senin (26/12/2022).
Indonesia saat ini mempunyai cadangan bauksit yang melimpah. Menurut Ronald, saat ini Indonesia mempunyai cadangan bauksit yang tereka mendekati angka 2 miliar ton, cadangan terukur sekitar 1,2 miliar ton. Sedangkan smelter sebagai fasilitas hilirisasi baru memiliki 2 unit yang hanya dapat menyerap 12 juta ton bijih bauksit per tahun.
“Untuk menanggulangi [cadangan yang ada] kalau ada smelter 5 saja, itu 100 tahun tidak habis, apalagi dalam situasi ekonomi yang sekarang seperti ini, itu harusnya kita kan lebih banyak ekspor daripada impor,” tutur Ronald saat dihubungi oleh Bisnis pada Senin (26/12/2022).
Baca Juga
Seharusnya menurut Ronald, RI berkaca pada kekalahan gugatan larangan ekspor nikel di World Trade Organization (WTO). Pelarangan ekspor bauksit juga berpotensi memicu gugatan serupa.
Sebelumnya, Presiden Jokowi dalam pengumuman pelarangan ekspor bauksit pada Rabu (21/12/2022) lalu menyebut, pemerintah siap menghadapi gugatan di WTO terkait hal ini, Bahkan berencana menutup keran komoditas lain pasca pelarangan ekspor bauksit di pertengahan 2023 mendatang ini.