Bisnis.com, JAKARTA - PT Angkasa Pura II (Persero) atau AP II melakukan sejumlah langkah antisipasi untuk mewaspadai potensi cuaca ekstrem selama periode angkutan Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 (Nataru).
Director of Operation AP II, Muhamad Wasid, memastikan adanya kesiapan infrastruktur dan fasilitas untuk mengantisipasi cuaca ekstrem.
"Apabila diperlukan, inspeksi terhadap infrastruktur sisi udara juga akan dilakukan di luar jadwal yang ada," kata Muhamad dalam keterangannya kepada media, Jumat (23/11/2022).
Dia menjelaskan di sisi udara, bandara AP II memastikan landasan pacu selalu dalam kondisi terbaik untuk melayani operasional penerbangan. Permukaan landasan pacu seperti shoulder dan runway strip, serta sistem drainase terus dijaga dan selalu dimonitor.
Selain itu, AP II juga terus melakukan pengukuran kekesatan runway (runway friction test). Infrastruktur lain di sisi udara seperti taxiway dan apron juga dipastikan selalu optimal.
Wasid mengungkapkan bandara AP II juga terus memeriksa dan memastikan kesiapan fasilitas pendukung operasional penerbangan yang ada di sisi udara seperti Ground Instrument Approach Facility dan Ground Support Equipment.
Sementara itu, VP of Corporate Communications AP II, Cin Asmoro, mengatakan langkah antisipasi juga dijalankan untuk mewaspadai potensi cuaca ekstrem agar pelayanan kepada penumpang tidak terganggu.
Sistem drainase untuk keseluruhan area bandara, baik sisi udara maupun sisi darat, terus dipantau agar bekerja optimal untuk menghindari adanya genangan air sehingga mendukung operasional dan pelayanan kepada penumpang pesawat di bandara.
"Saluran drainase harus bersih dari sedimen lumpur dan rumput atau semak, serta pompa drainase dipastikan selalu dalam keadaan baik," jelasnya.
Cin memastikan fasilitas kelistrikan di sisi udara, sisi darat dan gedung terminal siap dalam mendukung operasional penerbangan dan pelayanan.
Adapun, AP II juga telah memiliki prosedur Emergency Response Plan (ERP) untuk menghadapi situasi darurat, serta siap mengaktifkan Safety Issue Team dan Safety Action Group bersama stakeholder.
Bandara AP II yang dikelola AP II adalah Bandara Soekarno-Hatta (Banten), Halim Perdanakusuma (Jakarta), Kualanamu (Medan), Supadio (Pontianak), Minangkabau (Padang), Sultan Mahmud Badaruddin II (Palembang), Sultan Syarif Kasim II (Pekanbaru), Husein Sastranegara (Bandung), Sultan Iskandar Muda (Banda Aceh), Raja Haji Fisabilillah (Tanjungpinang).
Kemudian, Bandra Sultan Thaha (Jambi), Depati Amir (Pangkal Pinang), Silangit (Tapanuli Utara), Kertajati (Majalengka), Banyuwangi (Banyuwangi), Tjilik Riwut (Palangkaraya), Radin Inten II (Lampung), H.A.S Hanandjoeddin (Tanjung Pandan), Fatmawati Soekarno (Bengkulu), dan Jenderal Besar Soedirman (Purbalingga).
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menginformasikan untuk waspada potensi cuaca ekstrem selama periode Nataru (21 Desember 2022 - 1 Januari 2023).
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam keterangannya pada 20 Desember 2022 menyatakan berdasarkan data analisis cuaca terbaru, dalam periode sepekan ke depan terdapat potensi signifikan dinamika atmosfer. Dampaknya adalah peningkatan curah hujan di sejumlah wilayah Indonesia khususnya selama periode Natal dan Tahun Baru 2022/2023.