Bisnis.com, JAKARTA – Pedagang beras di Pasar Kebon Kembang, Bogor, Jawa Barat, meminta Menteri Perdagangan (Mendag), Zulkifli Hasan, untuk melanjutkan impor beras guna menjaga harga beras di pasar.
“Beras kalau bisa impor lagi pak, untuk jaga stabilisasi harga, buat nahan harga saja,” usul salah satu pedagang beras, Endang, saat berjumpa dengan Zulhas di Bogor, Jumat (23/12/2022).
Menurutnya, dengan pasokan beras dari operasi pasar Perum Bulog, sejauh ini dapat menahan harga di pasar. Setelah tambahan pasokan beras Perum Bulog dari luar negeri sampai, saat ini harga beras tidak lagi mengalami kenaikan.
“Beras agak mahal, sudah berhenti naiknya, sekarang sudah stabil. Stok banyak, cuma harga tinggi,” ujar Endang.
Endang menyampaikan saat ini harga beras medium milik Bulog di angka Rp9.400 per kg, sedangkan untuk beras premium di harga Rp13.000 per kg.
Pada Desember 2022, Perum Bulog telah memastikan akan membanjiri pasar dengan beras impor, total 200.000 ton yang akan datang bertahap.
Sementara itu, Zulhas menyampaikan kepada pedagang pasar, bahwa beras impor masih akan datang di 2023 secara bertahap sebanyak 300.000 ton selagi menunggu panen raya.
“Nanti Januari [2023] 300.000 ton masuk [Indonesia],” jelas Zulhas di hadapan para pedagang beras.
Diberitakan sebelumnya, Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso atau Buwas, menargetkan sisa kuota impor beras sebanyak 300.000 ton akan datang maksimal 24 Februari 2023 atau sebelum panen raya tiba.
“Kami tinggal menunggu sisanya 300.000 ton, itu akan datang mulai Januari sampai maksimal 24 Februari 2023, itu maksimal. Kami ingin percepat kalau bisa 12 Februari selesai 300.000 ton,” kata Buwas usai meninjau beras impor yang datang dari Vietnam di Pelabuhan Tanjung Priok, Jumat (16/12/2022).
Nantinya, beras tersebut akan dikirim dari 3 negara, yaitu Thailand, Vietnam, dan Myanmar. Adapun, realisasi impor beras untuk tahun ini per 20 Desember 2022 telah mencapai 24.000 ton yang tersebar di 3 daerah, yaitu Jakarta, Banteng, dan Lampung.