Bisnis.com, JAKARTA - Wakil Menteri Keuangan Republik Indonesia Suahasil Nazara menyampaikan kondisi sektor keuangan Indonesia saat ini, pada Kamis (22/12/2022).
Suahasil menyampaikannya dalam acara PARETO, Simposium Praktisi dan Periset Ekonomi dengan tema "Meningkatkan Resiliensi dan Akselerasi Ekonomi Indonesia", yang diselenggarakan oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).
Ia membahas dalam diskusi terkait cara meningkatkan resiliensi dan akselerasi ekonomi Indonesia, dengan pembahasan "Akselerasi Inklusi Keuangan dengan Solusi Teknologi".
Adapun Suahasil menjelaskan bahwa urgensi reformasi sektor keuangan menjadi permasalahan saat ini. Ia menyampaikan bahwa sektor keuangan Indonesia masih dangkal dan belum seimbang.
"Permasalahan saat ini yaitu sektor keuangan di Indonesia saat ini masih dangkal dan belum seimbang," katanya.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa Indonesia saat ini masih mengalami rendahnya literasi keuangan dan ketimpangan akses ke jasa keuangan yang terjangkau.
Baca Juga
Selain itu, ia juga mengatakan masih tingginya biaya transaksi di sektor keuangan dan terbatasnya instrumen keuangan, serta rendahnya kepercayaan dan perlindungan investor dan konsumen, lalu, adanya kebutuhan untuk penguatan kerangka koordinasi dan penanganan stabilitas sistem keuangan.
Suahasil menjelaskan tantangan kedepan bagi Indonesia dalam sektor keuangan yaitu disrupsi teknologi yang semakin masif dan dampak perubahan iklim ke sektor keuangan.
Ia menjelaskan bahwa kedepannya diperlukan reformasi pengembangan dan penguatan sektor keuangan.
"Keuangan Indonesia saat ini diperlukan reformasi pengembangan dan penguatan sektor keuangan," lanjutnya dalam diskusi.
Adapun strategi untuk reformasi keuangan tersebut antara lain dengan meningkatkan akses ke jasa keuangan, memperluas sumber pembiayaan jangka panjang.
Selain itu, berupaya meningkatkan daya saing dan efisiensi, mengembangkan instrumen dan memperkuat mitigasi risiko, serta meningkatkan perlindungan investor dan konsumen.
Lebih lanjut, yaitu dengan melakukan penguatan koordinasi pengembangan sektor keuangan Indonesia, dan penguatan koordinasi dan kerangka penanganan permasalahan perbankan dan stabilitas sistem keuangan Indonesia.
Kemudian Suahasil menegaskan bahwa strategi tersebut dilakukan guna mencapai tujuan sektor keuangan yang dalam, inovatif, efisien, inklusif dan dapat dipercaya serta kuat dan stabil.
"Semua ini dilakukan dengan tujuan agar sektor keuangan dapat efisien, inklusif, kuat, dapat dipercaya serta stabil," tambahnya.