Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menteri Bahlil Sebut Perbankan Belum Adil Terhadap UMKM, Kenapa?

Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia menilai perbankan belum adil dalam mendorong UMKM untuk menjadi pemain ekonomi nasional.
Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia./Bisnis-Ni Luh Anggela
Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia./Bisnis-Ni Luh Anggela

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menilai perbankan belum adil dalam mendorong usaha mikro kecil dan menengah atau UMKM untuk menjadi pemain ekonomi nasional.

Hal tersebut disampaikan Bahlil saat menghadiri Pemberian Nomor Induk Berusaha (NIB) Bagi Pelaku UMK Perseorangan di Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis (22/12/2022).

Bahlil menuturkan, total kredit yang cair di seluruh masyarakat sebesar Rp6.000 triliun. Dari total Rp6.000 triliun, sebanyak Rp300 triliun kredit di bawa ke luar negeri, sementara sisanya berada di dalam negeri.

“Saya belum tahu data 2022 terakhir. Tapi data 2021, kredit untuk UMKM tidak lebih dari 18 persen. Kurang lebih sekitar Rp1.127 triliun. Inilah yang menurut Kementerian Investasi dan Kementerian UKM, perbankan belum adil dalam mendorong UMKM dalam menjadi pemain nasional kita,” ujar Bahlil, Kamis (22/12/2022).

Mantan Ketua Hipmi itu mengatakan, pemerintah pada tahun ini telah memberikan subsidi bunga KUR (Kredit Usaha Rakyat) sebesar 6 persen dan kredit tanpa agunan. Hal tersebut dilakukan pemerintah untuk mendukung UMKM sebagai penggerak ekonomi nasional.

Bahkan, dia mewanti-wanti sejumlah bank agar tidak meminta jaminan bagi UMKM yang mengajukan kredit sebesar Rp25 juta.

“BRI hati-hati, jangan sampai minta kredit Rp25 juta pakai jaminan, karena pemerintah sudah menjamin itu. Minimal 25 juta kredit tanpa agunan,” pungkasnya.

Asal tahu saja, kontribusi UMKM terhadap ekonomi nasional sangat luar biasa. Berdasarkan data Kementerian Investasi, UMKM berkontribusi sebesar 14,4 persen terhadap ekspor nasional, 97 persen menyerap tenaga kerja, serta berkontribusi terhadap PDB Indonesia sebesar 60,3 persen. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper