Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah menargetkan aliran dana asing yang lebih besar pada tahun depan untuk di jalan tol dalam negeri. Saat ini, sejumlah investor asing tercatat telah masuk dalam kepemilikan saham jalan tol.
Berdasarkan catatan Bisnis, aliran dana asing yang telah masuk dalam pengusahaan jalan tol dalam negeri di antaranya adalah di Jalan Tol Cikopo-Palimanan (Cipali).
Pengusahaan Jalan Tol Cipali dimiliki oleh Lintas Marga Sedaya yang merupakan perusahaan Joint Venture antara PT Astra Tol Nusantara, anak perusahaan PT Astra Internasional Tbk. sebesar 55 persen dan Canada Pension Plan Investment Board 45 persen.
Selanjutnya, investor asing juga tercatat memegang pengusahaan jalan tol di Jalan Tol Cengkareng-Kunciran Jasa Marga sebesar 78,53 persen, Synergy Quest International Ltd. sebesar 21,01 persen, PT Nindya Karya (Persero) sebesar 0,32 persen, dan PT Istaka Karya (Persero) sebesar 0,14 persen.
Tidak hanya itu, Jasa Marga tercatat bermitra dengan investor asing dalam pengusahaan Jalan Tol Solo-Ngawi. Pada jalan tol itu, Jasa Marga bermitra dengan PT Kings Key Limited yang mengusai 40 persen saham.
Kiprah Kings Key Limited dalam pengusahaan jalan tol dalam negeri juga dilakukan di Jalan Tol Ngawi-Kertosono. Kings Key Limited juga memegang 40 persen saham bersama dengan Jasa Marga.
Baca Juga
Sementara itu, investor asing lainnya adalah perusahaan asal Singapura Capital Advisors Partners Asia Pte Ltd., yang masuk dalam kepemilikan saham PT Margautama Nusantara Tbk. di beberapa ruas jalan tol.
Teranyar, PT Waskita Karya (Persero) Tbk. melego dua ruas jalan tolnya yakni Kanci-Pejagan dan Pejangan-Malang ke INA yang telah memboyong investor luar negeri yakni Caisse de dépôt et placement du Québec (CDPQ) dari Kanada, APG Asset Management (APG) dari Belanda, dan Abu Dhabi Investment Authority (ADIA) dari Uni Emirat Arab.