Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Serikat Pekerja Tolak 'Suntik Mati' KA Argo Parahyangan Demi Kereta Cepat

Serikat Pekerja Kereta Api (SPKA) menolak adanya rencana suntik mati KA Argo Parahyangan setelah Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) beroperasi. 
Suasana gerbong kereta Argo Parahyangan jurusan Gambir - Bandung terlihat kosong dari penumpang di Stasiun gambir, Jakarta, Jumat (27/3). Bisnis/Dedi Gunawan
Suasana gerbong kereta Argo Parahyangan jurusan Gambir - Bandung terlihat kosong dari penumpang di Stasiun gambir, Jakarta, Jumat (27/3). Bisnis/Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA – Serikat Pekerja Kereta Api (SPKA) menolak adanya wacana 'suntik mati' atau penutupan KA Argo Parahyangan setelah Kereta Cepat Jakarta–Bandung (KCJB) beroperasi.

Melalui keterangan resmi, serikat pekerja menolak keras rencana penutupan KA relasi Stasiun Gambir–Stasiun Bandung (pp) itu. 

"Kami berpendapat silahkan saja KA Cepat berjalan dan beroperasi karena memang sudah final pembangunan dan perjanjian bisnis usahanya tapi harus bisa menggarap pelanggan baru dan/atau pada segmen kelas atas," tulis Juru Bicara SPKA Dani Hamdani, dikutip Selasa (20/12/2022). 

Dani menegaskan bahwa pasar pelanggan KA Argo Parahyangan tetap harus dilayani. Menurutnya, pelanggan KA tersebut loyal. 

Penolakan wacana itu, lanjutnya, tidak berarti SPKA menolak adanya Kereta Cepat Jakarta–Bandung. Namun, serikat menekankan agar kereta yang sudah ada tidak ditutup sebagai imbas adanya kereta baru yang beroperasi. 

"Kami tidak antipati terhadap beroperasinya Kereta Cepat, silahkan saja beroperasi namun tidak dengan cara mengambil atau memindahkan pasar KA Argo Parahyangan," tutur Dani. 

Di sisi lain, petisi penolakan terhadap wacana penutupan KA Argo Parahyangan ditandatangani oleh hampir 5.000 orang. Melalui situs Change.org, petisi berrjudul "Pertahankan KA Argo Parahyangan" telah mendapatkan sebanyak 4.913 tanda tangan. Petisi itu sudah ada sejak tiga pekan yang lalu.

Petisi melalui Change.org itu ditujukan kepada PT Kereta Api Indonesia (Persero), Menteri Perhubungan, Menteri BUMN, dan pengguna KA Argo Parahyangan.

"Kami, masyarakat pengguna KA Parahyangan tidak menyetujui bila operasi KA Argo Parahyangan akan dihentikan setelah KA Cepat Jakarta Bandung beroperasi," demikian bunyi isi petisi tersebut.

Mengenai hal tersebut, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menegaskan bahwa penutupan KA relasi Stasiun Gambir–Stasiun Bandung (pp) itu bahkan belum dibahas.

"Kemenhub belum ada/gak ada rencana untuk penutupan Argo Parahyangan," ujar Direktur Jenderal (Dirjen) Perkeretaapian Kemenhub Risal Wasal, Senin (19/12/2022).

Menurut Risal, Kereta Cepat Jakarta–Bandung dan Argo Parahyangan juga memiliki target pasar penumpang yang berbeda. Oleh karena itu, dia mengatakan belum ada keputusan bulat mengenai nasib KA Argo Parahyangan.

"Kami dalam waktu dekat belum ada konsep untuk memberhentikan Argo Parahyangan. KA itu masih berjalan, karena juga berbeda jalur dengan Kereta Cepat serta target masyarakat yang akan dilayani," tutur Risal sebelumnya pada Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi V DPR, Kamis (8/12/2022).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dany Saputra
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper