Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PUPR Jajaki Pasar Bangun PLTA di Sumsel, Investasi Rp1,12 Triliun

Kementerian PUPR menggelar market sounding untuk proyek pembangunan PLTA 40MW di Sumatera Selatan senilai Rp1,12 triliun.
Ilustrasi fasilitas Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA). / Dok. PTVI
Ilustrasi fasilitas Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA). / Dok. PTVI

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian PUPR menggelar market sounding untuk proyek pembangunan penyediaan infrastruktur Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) 40MW di Sumatera Selatan, senilai Rp1,12 triliun.

Pembangunan tersebut berlokasi di Bendungan Tiga Dihaji Sumatera Selatan dengan skema Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU).

Direktur Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan Kementerian PUPR Herry Trisaputra Zuna mengatakan, salah satu infrastruktur sumber daya air yang dapat dikerjasamakan melalui skema KPBU adalah prasarana penampung air beserta bangunan pelengkapnya.

Prasarana penampung air tersebut di antaranya waduk atau bendungan yang bermanfaat besar bagi masyarakat. Tentunya, hal ini berdasarkan Peraturan Menteri PUPR No. 2/2021.

"Proyek KPBU PLTA Tiga Dihaji merupakan proyek KPBU atas prakarsa Badan Usaha yang memiliki kapasitas listrik sebesar 40 MW, estimasi energi listrik tahunan sebesar 212,40 GWh, dengan Faktor Pembangkitan sebesar 60,69 persen," kata Herry dikutip siaran pers, Sabtu (17/12/2022).

Adapun, proyek KPBU PLTA Tiga Dihaji ini memiliki nilai investasi sebesar Rp1,12 triliun dengan masa kerja sama selama 27 tahun yang terdiri atas dua tahun masa konstruksi dan 25 tahun Take or Pay.

"Dimana dengan skema Take or Pay ini PT PLN akan membeli listrik sesuai dengan Perjanjian. Untuk pengembalian investasi proyek ini akan dilakukan melalui skema Pembayaran Pengguna Layanan / Tarif melalui PJBL dengan PT PLN " ujar Herry.

Sebagai informasi, Bendungan Tiga Dihaji merupakan bendungan multiguna yang mulai dibangun oleh Balai Besar Wilayah Sungai Sumatera VIII Kementerian PUPR pada akhir tahun 2018 dan direncanakan selesai pada tahun 2025, dengan manfaat untuk irigasi seluas 11.000 hektar, reduksi banjir sebesar 106,1 m3/detik, air baku sebesar 1 m3/detik, dan listrik sebesar 40MW.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper