Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jelang Nataru, Okupansi Hotel di Luar Jawa Masih Rendah

Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia mengungkapkan hanya hotel di Pulau Jawa yang memiliki rata-rata reservasi lebih dari 70 persen untuk periode Nataru.
Ilustrasi hotel
Ilustrasi hotel

Bisnis.com, JAKARTA – Tingkat penghunian kamar (TPK) atau okupansi hotel menjelang liburan Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 (Nataru) di wilayah luar Pulau Jawa masih rendah.

Sekretaris Jenderal Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Maulana Yusran mengungkapkan, hanya hotel di Pulau Jawa yang memiliki rata-rata reservasi lebih dari 70 persen untuk periode Nataru.

“Dari laporan, kalau kami perhatikan yang tinggi itu [okupansinya] di Pulau Jawa, rata-rata untuk reservasi sudah di atas 70 persen. Bali itu sudah di atas 50 persen, tetapi di daerah-daerah lain seperti di Sumatra, posisinya masih jauh dibawah 50 persen,” jelasnya, dikutip Rabu (14/12/2022).

Bahkan, lanjut Maulana, okupansi di wilayah Bengkulu saat ini memiliki gap yang sangat jauh dengan Bali. Sebelumnya, hotel di Bengkulu mengandalkan kegiatan pemerintah, tetapi seiring dengan Covid-19 penyelenggaraan kegiatan tersebut semakin berkurang.

Maulana menambahkan, tranformasi digital berupa adanya kegiatan yang digelar secara daring atau online juga memberikan andil terhadap penurunan okupansi.

Di sisi lain, menurutnya, adanya destinasi pariwisata super prioritas (DPSP) di luar Jawa-Bali, seperti Labuan Bajo, Danau Toba, Mandalika, dan Likupang tidak cukup signifikan menarik kunjungan wisatawan seperti di Bali. 

Sementara itu, Pengamat Pariwisata Azril Azahari mengungkapkan, memang terdapat ketimpangan keterisian kamar hotel di Pulau Jawa dengan daerah lainnya pada saat Nataru tahun ini. 

Kondisi tersebut terjadi akibat banyaknya perantau di luar Pulau Jawa yang memanfaatkan momen Nataru untuk kembali ke kampung halaman, yaitu Pulau Jawa. Sementara itu, masyarakat di Pulau Jawa hanya berlibur di tempat yang terjangkau melalui jalur darat karena kini transportasi udara sudah cukup tinggi harganya.

“Banyak orang Jawa yang bekerja di Kalimantan, Sulawesi, dan lainnya. Maka ketika Nataru mereka semua kembali ke Pulau Jawa,” jelasnya, Selasa (13/12/2022).

Selain itu, Azril yang juga sebagai Ketua Dewan Juri Anugerah Desa Wisata Indonesia mengusulkan untuk pemerintah menambah armada angkutan udara dan lebih mempromosikan destinasi selain Bali, terutama dengan konsep personalize, customize, localize, and smaller in size.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper