Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi memprediksi puncak pergerakan masyarakat pada libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) akan mulai terjadi 10 hari sebelum malam pergantian tahun.
"Kami perkirakan ada tiga sebaran. Pertama, tentu di tanggal 20 [Desember] anak-anak mulai libur," ujarnya usai Rapat Kerja dengan Komisi V DPR, Selasa (13/12/2022).
Setelah 20 Desember, Budi Karya memprediksi sebaran pergerakan tinggi terjadi lagi pada 23 dan 24 Desember. Lalu, pergerakan masyarakat juga diprediksi tinggi saat malam tahun baru 31 Desember 2022.
Budi Karya menekankan bahwa mobilitas pada saat Natal dan tahun baru tidak akan setinggi pada saat libur Idulfitri. Namun, persiapan sarana dan prasarana transportasi akan dilakukan lintas kementerian/lembaga seperti Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), dan Korlantas Polri.
Terkait dengan wilayah, pemerintah dan Kepolisian akan fokus pada jalur darat khususnya jalan bebas hambatan atau tol. Jalan tol diperkirakan masih titik kepadatan hingga melebihi 50 persen dari total pergerakan.
Selain itu, jalur Pantai Utara atau Pantura akan menjadi tempat yang paling diperhatikan oleh pemerintah dan kepolisian.
Tidak hanya itu, berkaca terhadap pengalaman pada libur Idulfitri 2022, pelabuhan penyeberangan juga akan diawasi dengan ketat guna mengantisipasi kepadatan.
Ketua Komisi V DPR Lasarus mengingatkan bahwa titik kepadatan masyarakat juga sudah berubah, atau tidak hanya terpusat pada jalan raya. Oleh karena itu, dia mendorong agar ada pengawasan yang ketat di pelabuhan khususnya lintasan Merak--Bakauheni.
"Kami mengingatkan bahwa ada perubahan letak amcet. Lebaran kemarin, semua orang tidak menduga bahwa di penyeberangan Merak--Bakauheni bisa begitu crowded-nya. Di rapat juga tidak pernah dibicarakan," terangnya.