Bisnis.com, SLEMAN – Bank indonesia (BI) terus memperluas kerja sama cross-border payment, terutama melalui interkoneksi Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) antarnegara.
Direktur Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran Bank Indonesia Fitria Irmi Triswati menyampaikan bahwa QRIS saat ini telah diadopsi oleh sebanyak 22 juta merchant.
BI pun telah melakukan penandatanganan kerja sama sistem pembayaran dengan empat bank sentral negara Asean, yaitu Bank Negara Malaysia (BNM), Bangko Sentral ng Pilipinas (BSP), Monetary Authority of Singapore (MAS), dan Bank of Thailand (BOT).
Fitria menjelaskan, kerja sama QRIS antarnegara Indonesia dan Thailand telah berjalan sejak diluncurkan pada Agustus 2022 lalu.
Sementara itu, kerja sama QRIS antarnegara Indonesia dan Malaysia tengah dalam tahap piloting. Kerja sama ini ditargetkan bisa diimplementasi pada semester I/2023.
“Dengan sekarang sudah implementasi antara Indonesia dengan Thailand, negara lain melirik kita. Sekarang kita posisinya dilirik karena pengembangan digital kita semakin pesat,” katanya dalam Acara Talkshow Penutupan Indonesia Fintech Summit & Bulan Fintech Nasional 2022, Senin (12/12/2022).
Terbaru, BI telah melakukan penandatanganan Nota Kerja Sama dengan Kementerian Ekonomi, Perdagangan, dan Industri (METI) Jepang terkait pembayaran berbasis QRIS dan Japan Unified QR Code (JPQR).
Kerja sama sistem pembayaran berbasis QR Code ini juga merupakan implementasi dari G20 Roadmap for Enhancing Cross-border Payments, serta menjadi terobosan dalam memperkuat integrasi ekonomi kawasan sejalan dengan Keketuaan Indonesia pada Asean and co-Chairmanship Jepang pada Asean+3 tahun depan.
BI mencatat, transaksi QRIS terus terakselerasi sejalan dengan pesatnya digitalisasi. Per semester I/2022, transaksi QRIS secara nominal meningkat sebesar 322,5 persen secara tahunan.
Secara volume, transaksi QRIS pada semester I/2022 meningkat sebesar 194,4 persen secara tahunan.