Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Prospek IPO Perusahaan China Tahun Depan Makin Cerah, Nih Buktinya!

IPO perusahaan asal China diprediksi makin prospektif pada tahun depan. Siap-siap saingi perusahaan Amerika Serikat (AS).
Ilustrasi bendera nasional China/Bloomberg
Ilustrasi bendera nasional China/Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Perusahaan China menaikkan jumlah rekor dalam penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) di dalam negeri tahun ini. Listing di Shanghai, Shenzhen dan bursa Beijing yang baru diresmikan menghasilkan US$92 miliar.  

Hal itu mendorong pangsa China dalam penghitungan global untuk hasil IPO menjadi 46 persen, yakni hampir empat kali lipat Amerika Serikat (AS) dari hanya 13 persen pada akhir tahun lalu.

Dilansir dari Bloomberg pada Senin (12/12/2022), setelah didorong oleh otoritas lokal dalam beberapa tahun terakhir, banyak faktor yang memungkinkan naiknya IPO perusahaan China. Pelonggaran kebijakan di negara Asia telah menjadi katalis utama seperti halnya peminjaman biaya terhalang listing di tempat-tempat tradisional seperti Hong Kong dan London.

Pada saat yang sama, pasar real estate China yang runtuh memaksa banyak investor untuk mencari alternatif menempatkan uang mereka untuk bekerja.

Manajer portofolio ECM di Myriad Asset Management James Bean mengatakan jalur pipa perusahaan China berkualitas tinggi dengan ambisi IPO baru tumbuh selama 2022, dan akan terus berlanjut sepanjang 2023.

"Banyak dari perusahaan ini akan berupaya meningkatkan modal segera setelah ada bukti lebih lanjut keberhasilan dalam transisi ke ekonomi pasca Covid-Zero dan dukungan untuk pasar tenaga kerja domestik," katanya dikutip dari Bloomberg, Senin (12/12/2022). 

Kinerja masa lalu juga berperan dalam memikat pembeli. Pasalnya, saham yang baru tercatat di China cenderung memiliki harga rata-rata yang jauh lebih baik daripada pasar secara keseluruhan karena aturan penilaian yang mengatur IPO.

Secara keseluruhan, ada 391 IPO di China sepanjang 2022. Sembilan dari mereka mengumpulkan di atas US$1 miliar atau setara dengan 40 persen dari semua kesepakatan sebesar itu secara global. Di sisi lain, bursa saham New York hanya menyelenggarakan dua IPO sebesar itu. Bahkan, Hong Kong memiliki tiga dan Eropa hanya memiliki satu IPO, yaitu di Jerman.

Berdasarkan data, pipe line IPO China untuk tahun depan cukup solid. Sekitar 376 perusahaan telah mengumumkan rencana IPO selama enam bulan terakhir yang sekarang dalam status tertunda, yang berarti mereka dapat go public pada tahun 2023.

Selain itu, beberapa kesepakatan terbesar di awal tahun adalah konsekuensi dari ketegangan China-Amerika dalam provider telekomunikasi China Mobile Ltd. dan produsen energi CNOOC Ltd.

Kedua perusahaan tersebut hanya bisa IPO  di dalam negeri lantaran dikeluarkan dari pasar AS pasca dimasukkan dalam daftar hitam yang dibuat selama periode pemerintahan Presiden Donald Trump. 

Saat melantai di bursa China, mereka masing-masing mengumpulkan $8,6 miliar dan $5 miliar, dan diperdagangkan jauh di atas harga listing dua perusahaan tersebut. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper