Bisnis.com, JAKARTA – Sejumlah lembaga dunia seperti Dana Moneter Internasional (IMF) dan Bank Dunia mengemukakan kekhawatiran mengenai outlook ekonomi global yang masih suram meskipun didorong oleh pelonggaran kebijakan zero covid China.
Dilansir dari Bloomberg pada Minggu (11/12/2022), Direktur Pelaksana IMF Kristalina Georgieva mengatakan indikator-indikator menunjukkan penurunan pertumbuhan ekonomi global berpotensi terus berlanjut.
Berbicara setelah pertemuan dengan Perdana Menteri China Li Keqiang di provinsi Anhui pada pada Jumat (9/12), Georgieva mengatakan pelonggaran kebijakan Zero Covid China akan menjadi hal yang baik untuk ekonomi domestik dan seluruh dunia.
IMF saat ini memperkirakan pertumbuhan ekonomi global mencapai 2,7 persen tahun depan, turun dari 3,2 persen pada 2022.
Pertemuan ini adalah bagian dari dialog "1+6" yang diadakan China setiap tahun dengan kepala IMF, Bank Dunia, OECD, Organisasi Perdagangan Dunia (WTO), dan organisasi lainnya.
Kepala Bank Dunia David Malpass juga mengemukakan kekhawatirannya terhadap outlook ekonomi global. Dia juga memperingatkan potensi pertumbuhan yang lambat selama bertahun-tahun ke depan.
Baca Juga
"Saya sangat khawatir bahwa dunia berisiko mengalami resesi global. Ini adalah krisis jangka panjang yang sebenarnya bagi orang-orang di negara berkembang," kata Malpass.
Malpass menambahkan, masih banyak yang harus dilakukan agar perekonomian global keluar dari stagflasi. Ia menagakan bahwa China sebagai salah satu ekonomi utama dunia harus mengurangi kelebihan stok makanan dan pupuk untuk membantu kekurangan di negara lain.
Direktur Jenderal WTO Ngozi Okonjo-Iweala mengatakan perdagangan global menghadapi tantangan nyata dan pertumbuhan perdagangan kehilangan momentumnya. Dia memperkirakan perdagangan barang global hanya akan tumbuh 1 persen pada 2023, turun tajam dari perkiraan pertumbuhan sebesar 3,5 persen tahun ini.
Sekretaris Jenderal Organisation for Economic Cooperation and Development atau OECD Mathias Cormann mengatakan prospek ekonomi global terus memburuk. Namun, dia menyambut baik pelonggaran aturan Zero Covid oleh China.
Georgieva menambahkan bahwa pembicaraan dengan China mengenai keringanan utang untuk negara-negara berkembang membuahkan hasil. Dia juga melihat adanya potensi perlakuan utang yang lebih sistematis ke di masa mendatang.