Bisnis.com, JAKARTA - PT Hillcon, melalui anak usahanya yakni PT Hillconjaya Sakti, meraih proyek infrastuktur nikel di dalam kawasan industri Stardust Estate Investment, Kabupaten Morowali Utara.
Hilcon memperoleh kepercayaan dari PT Satya Amerta Havenport, perusahaan pengelola pelabuhan di dalam kawasan industri Stardust Estate Investment untuk mengerjakan proyek infrastruktur nikel di Kabupaten Morowali Utara, Provinsi Sulawesi Tengah. Adapun nilai kontrak kerja sama yang akan mulai berlaku pada 2023 tersebut mencapai US$123 juta atau senilai Rp1,93 triliun.
Direktur Utama Hillcon Hersan Qiu mengatakan kerja sama ini semakin menegaskan posisi Hillcon sebagai salah satu pemain utama di industri nikel Tanah Air. Hillcon memiliki potensi pertumbuhan bisnis yang baik seiring posisi Indonesia sebagai produsen nikel terbesar di dunia.
“Dengan adanya kerja sama ini, kami meyakini dapat mengembangkan bisnis dan meningkatkan kinerja Perseroan,” ujarnya dalam keterangan resmi, Senin (12/12/2021)
Kawasan Industri Stardust Estate Investment (SEI) merupakan kawasan industri modern dengan bidang usaha utama di industri nikel yang berada di Kabupaten Morowali Utara, Provinsi Sulawesi Tengah.
Kawasan Industri SEI memiliki tenant yang akan menempati kawasan tersebut yaitu PT Gunbuster Nickel Industry (1.800.000 ton/tahun ferronikel), PT Nadesico Nickel Industry (1.800.000 ton/tahun ferronikel), dan PT Ideon Nickel Industry Satu (150.000 ton/tahun ferronikel). Kawasan Industri SEI yang diprakarsai oleh Jiangsu Delong Group, tercatat sudah membangun empat proyek yang tersebar di Kendari dan Morowali Utara.
Baca Juga
Selain di Kabupaten Morowali Utara, Hillcon juga memiliki sejumlah proyek nikel di Provinsi Maluku Utara. Perseroan terlibat dalam dua bidang utama yakni sebagai mining contractors dan infrastructure expert.
Adapun Maluku Utara tercatat sebagai Provinsi dengan tingkat pertumbuhan ekonomi tertinggi di dunia pada kuartal III 2022 yakni mencapai 26,94 persen atau hampir 2 persensecara kumulatif. Sedangkan laju inflasi Provinsi Maluku Utara tercatat hanya 3,3 persen.
Angka ini merupakan prestasi yang besar, karena menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) tingkat inflasi Indonesia pada Oktober 2022 sebesar 5,71 persen secara tahunan.
Melihat hal ini, manajemen Hillcon optimis dapat terus bertumbuh secara berkelanjutan sejalan dengan semakin banyaknya permintaan untuk melayani proyek-proyek baru di industri pertambangan nikel.