Bisnis.com, JAKARTA - PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) menuntaskan proyek engineering procurement construction & commissioning Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Binary Organic Rankine Cycle 500 kW PGE Area Lahendong di Kota Tomohon, Sulawesi Utara.
General Manager PGE Area Lahendong Ahmad Yani mengatakan, PLTP tersebut telah berhasil dilakukan commissioning pada Kamis (8/12/2022). PLTP Binary Organic Rankine Cycle (ORC Power Plant) merupakan pembangkit listrik yang menggunakan fluida organik sebagai penggerak turbin-generator dengan fluida yang dipanaskan dengan memanfaatkan energi dari fluida panas bumi yang sebelumnya belum terutilisasi.
"Proyek ini dimulai pada 2021 dengan skema quick win untuk mencapai fast delivery project," ujarnya dalam keterangan resminya, Jumat (9/12/2022).
Direktur Utama PGE Ahmad Yuniarto menjelaskan, Pertamina terus berkomitmen untuk pengembangan panas bumi dan memastikan implementasi ESG menjadi bagian terintegrasi dari bisnis panas bumi PGE. Penerapan aspek-aspek ESG ini merupakan upaya dalam memberikan nilai tambah serta dukungan PGE pada program pemerintah terkait pemanfaatan energi baru terbarukan yang ramah lingkungan khususnya panas bumi.
Pengembangan panas bumi merupakan langkah nyata PGE dalam mendukung target pemerintah yang tengah berupaya mengurangi emisi menuju NZE pada 2060.
Saat ini, PGE mengelola 13 wilayah kerja panas bumi (WKP) dengan kapasitas terpasang sebesar lebih dari 1,8 GW, dengan 672 MW dioperasikan dan dikelola langsung oleh PGE dan 1.205 MW dikelola dengan skenario kontrak operasi Bersama. Kapasitas terpasang panas bumi di wilayah kerja PGE berkonstribusi sebesar sekitar 82 persen dari total kapasitas terpasang panas bumi di Indonesia, dengan potensi pengurangan emisi CO2 sebesar sekitar 9,7 juta ton CO2 per tahun.
Baca Juga
“Kami berupaya mencapai target NZE yang menargetkan pengurangan emisi sebesar 314 juta ton CO2e pada 2030 dan 1.526 juta ton CO2e pada 30 tahun kemudian," ungkapnya.