Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ekonomi Eropa Kuartal III/2022 Tumbuh di Atas Perkiraan

Eurostat mencatat produk domestik bruto (PDB) Eropa tumbuh 0,3 persen pada kuartal III/2022 dibandingkan kuartal sebelumnya (quarter-to-quarter/qtq).
Seorang wanita berbelanja pada Black Friday di Madrid tengah, Spanyol, pada Jumat, (25/11/2022). Anggota Dewan Eksekutif Bank Sentral Eropa Isabel Schnabel mengisyaratkan mungkin terlalu dini untuk mengurangi kenaikan suku bunga dengan inflasi yang terus menimbulkan bahaya bagi Eropa. Paul Hanna/Bloomberg
Seorang wanita berbelanja pada Black Friday di Madrid tengah, Spanyol, pada Jumat, (25/11/2022). Anggota Dewan Eksekutif Bank Sentral Eropa Isabel Schnabel mengisyaratkan mungkin terlalu dini untuk mengurangi kenaikan suku bunga dengan inflasi yang terus menimbulkan bahaya bagi Eropa. Paul Hanna/Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Ekonomi Uni Eropa tumbuh tumbuh di atas perkiraan pada kuartal III/2022, meskipun resesi yang dipicu oleh krisis energi di benua itu kemungkinan besar telah dimulai.

Dilansir dari Bloomberg pada Rabu (7/12/2022), Eurostat mencatat produk domestik bruto (PDB) Eropa tumbuh 0,3 persen pada kuartal III/2022 dibandingkan kuartal sebelumnya (quarter-to-quarter/qtq), sedikit lebih tinggi dari perkiraan awal sebesar 0,2 persen.

Secara tahunan (year-on-year/yoy), PDB Eropa naik 2,3 persen tahun ini hingga September 2022, lebih rendah dari kuartal sebelumnya sebesar 4,1 persen namun masih lebih tinggi dari proyeksi sebesar 2,1 persen.

Kenaikan tersebut didorong oleh kenaikan untuk Jerman, ekonomi teratas blok mata uang 19 negara tersebut.

Investasi modal tetap mendorong kinerja kawasan, dengan kontribusi konsumsi rumah tangga yang lebih baik. Di sisi lain, ekspor bersih negatif dan membebani output secara keseluruhan.

Meskipun data PDB menunjukkan bahwa lonjakan harga gas alam yang disebabkan oleh perang Rusia – Ukraina belum menekan pertumbuhan, zona euro kemungkinan akan mengalami kontraksi pada kuartal IV/2022 dan awal tahun 2023.

Di tengah prospek ekonomi yang cenderung suram, Bank Sentral Eropa (ECB) masih masih berencana menaikkan suku bunga acuan dengan alasan resesi yang terjadi tidak akan parah.

Di tengah pertumbuhan ekomoni Eropa yang cenderung membaik, IMF dan Bank Dunia memproyeksikan ekonomi global cendeurng turun dari 3,2 persen menjadi 2,7 persen pada 2023. Artinya, ekonomi dunia akan mengalami perlambatan dan memicu menurunnya permintaan.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper