Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Investasi/BKPM (Badan Koordinasi Penanaman Modal) mewaspadai adanya ancaman resesi di AS dan Eropa. Pasalnya, jika AS dan Eropa mengalami resesi, ini tentu berdampak terhadap investasi di Indonesia.
Direktur Bidang Perencanaan dan Penanaman Modal Kementerian Investasi/BKPM Indra Darmawan mengatakan, adanya resesi di AS dan Eropa akan membuat investasi di Indonesia mengalami perlambatan.
“Tentu investasi akan mengalami perlambatan dan ini harus kita waspadai,” kata Indra di acara US-Indonesia Investment Summit 2022 di Hotel Mandarin Oriental, Jakarta, Senin (6/12/2022).
Kendati demikian, dia menilai masih terlalu dini untuk melihat dampak yang ditimbulkan terhadap investasi dalam negeri.
Menurut Indra, dampak resesi AS dan Eropa baru akan terlihat pada kuartal II/2023.
“Baru akan sangat terlihat pada kuartal II tahun depan. Bagaimana dampaknya, kita lihat nanti,” ujarnya.
Mengutip data IMF dan Bank Dunia, proyeksi ekonomi global menurun dari 3,2 persen menjadi 2,7 persen pada 2023. Artinya, ekonomi dunia akan mengalami perlambatan dan memicu menurunnya permintaan.
Namun dia melihat, dampak resesi AS dan Eropa terhadap perekonomian Indonesia tak sebesar Malaysia, Thailand, atau Singapura. Sebab, porsi ekspor Indonesia tidak terlalu besar.
“Mungkin tidak akan berdampak terlalu besar, tapi kita harus tetap waspada,” tegasnya.