Bisnis.com, JAKARTA - PT Freeport Indonesia atau PTFI menargetkan peningkatan rerata kapasitas produksi harian hingga 230.000 ton bijih tembaga dan emas pada 2023.
Direktur Utama PTFI Tony Wenas mengatakan, target 2023 itu sudah dipersiapkan secara bertahap sejak tahun ini. Sampai dengan akhir 2022, PTFI telah meningkatkan kapasitas produksinya hingga sekitar 90 persen.
"Tahun depan diperkirakan sudah mencapai 100 persen [kapasitas], yaitu sekitar 230.000 ton bijih per hari average, dan itu peak-nya 100 persen dari rencana penambangan bawah tanah," ujarnya kepada Bisnis, dikutip Rabu (7/12/2022).
Tony juga menyebut peningkatkan kapasitas produksi Freeport itu akan terus dilakukan hingga 2041, ketika masa Izin Usaha Pertambangan Khusus Operasi Produksi (IUPK-OP) perusahaan habis.
"Walaupun memang dari cadangannya bisa lebih dari 2041, tapi business plan kita, dan karena IUPK-nya sampai 2041," jelasnya.
Di sisi lain, Tony berharap permintaan yang tinggi terhadap tembaga masih akan berlanjut pada tahun depan di tengah adanya ancaman resesi. Permintaan yang tinggi, lanjutnya, akan melanjutkan tren harga yang tinggi pada tembaga.
Baca Juga
Tony optimistis tren harga tembaga yang tinggi bakal berlanjut tahun depan. Hal itu lantaran banyaknya pembangunan pembangkit tenaga listrik dengan energi terbarukan.
"Jadi, kalau outlook tahun depan, semoga tidak terjadi resesi walaupun sudah di depan mata, harapannya tembaga dan beberapa mineral akan tetap menjadi primadona yang sangat dibutuhkan," tutupnya.