Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Telur Ayam Meroket 17,11 Persen, di Atas Rp30.000 per Kg

Badan Pusat Statistik (BPS) mengatakan harga telur ayam telah naik 17,11 persen hingga saat ini, Harga telur sudah tembus Rp30.000 per kg.
Pedagang menunjukkan telur di Jakarta, Minggu (31/7/2022). Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Pedagang menunjukkan telur di Jakarta, Minggu (31/7/2022). Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA – Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan komoditas telur ayam pada November 2022 menyumbang inflasi masing-masing sebesar 0,020 persen month-to-month (mtm). Harga telur ayam pun sudah naik hingga 17,11 persen. 

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Setianto menyampaikan telur ayam menyumbang inflasi sebesar 0,20 persen untuk inflasi November sebesar 0,09 persen (mtm), seiring dengan harga yang meningkat.

“Untuk telur ayam ras andil inflasi tertinggi pada November 2022, kenaikan harga telur ayam ras karena disebabkan kondisi afkir dini dan peningkatan permintaan pada November 2022,” jelasnya, Kamis (1/12/2022).

Komoditas telur ayam ras sempat mengalami penurunan pada Oktober 2022 dari Rp29.079 per kilogram (September 2022) menjadi Rp26.725 per kg. Sementara itu pada November 2022 mengalami kenaikan lagi menjadi Rp27.476 per kg.

Sementara jika dilihat secara tahunan atau year-on-year (yoy), harga telur ayam telah naik 17,11 persen. Berdasarkan laporan harga di Sistem Pemantauan Pasar dan Kebutuhan Pokok (SP2KP) Kementerian Perdagangan, harga telur ayam secara rata-rata nasional pada hari ini, telah naik Rp200 dibanding hari sebelumnya dari Rp29.800 menjadi Rp30.000 per kg.

Harga telur ayam tertinggi berada di Papua sebesar Rp39.733 per kg, diikuti Kalimantan Utara di level Rp37.000 per kg, dan Maluku di angka Rp34.017 per kg.

Sebelumnya, Direktur Barang Kebutuhan Pokok dan Barang Penting (Bapokting) Kementerian Perdagangan Bambang Wisnubroto telah menyampaikan harga telur ayam naik akibat dampak dari afkir dini oleh peternak pada saat stok melimpah dan harga turun di kala momen lebaran lalu.

Dari afkir dini yang dilakukan, Kemendag menilai membutuhkan waktu setidaknya 24 minggu untuk mengembalikan populasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper