Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyatakan dua bangunan sekolah dasar yang dibangun menggunakan teknologi rumah instan sederhana sehat tahan gempa (Risha) masih dalam keadaan normal setelah diguncang gempa magnitudo 5,6 di Cianjur, Jawa Barat.
Juru Bicara Kementerian PUPR Endra S. Atmawidjaja menjelaskan bahwa pihaknya telah memiliki pengalaman membangun sekolah dengan teknologi Risha. Bangunan yang dibangun dengan teknologi tersebut masih dalam kondisi yang aman saat ini.
Adapun, lokasi sekolah yang dibangun dengan teknologi Risha yakni di Kecamatan Cilaku yang tak jauh dari episentrum gempa Cianjur. Kedua sekolah dasar tersebut yakni SD Kidang Kencana dan SD Cibantala 1. Endra menjelaskan sekolah tersebut dibangun pada 2020 dengan pertimbangan lokasinya yang berada pada zona gempa moderate ke atas.
Menurutnya, beberapa sekolah di Banten, Sulteng, Sulbar, Nias, dan NTB yang rentan bencana juga sudah menerapkan teknologi RISHA.
"Kondisi struktur dan keseluruhan bangunan aman dari kerusakan pasca gempa. Sekolah lain yang dibangun secara konvensional terindikasi retak cukup parah," katanya kepada wartawan seperti yang dikutip pada Minggu (27/11/2022).
Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) gempa bumi yang mengguncang Cianjurmenyebabkan korban jiwa dan kerusakan.
Baca Juga
Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto menyampaikan data yang dihimpun per Kamis (24/11/2022), total rumah rusak 56.311 dengan rincian rusak berat 22.267 unit, rusak sedang 11.836 unit dan rusak ringan 22.208 unit.