Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Keuangan mencatat realisasi belanja untuk penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional baru terealisasi sebesar Rp280,7 triliun hingga 31 Oktober 2022.
Realisasi tersebut mencapai 61,6 persen dari pagu anggaran sebesar Rp455,62 triliun.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan bahwa realisasi anggaran untuk pos kesehatan mencapai Rp48,6 triliun atau hanya sebesar 39,7 persen dari total pagu Rp122,54 triliun.
“Untuk kesehatan, realisasinya menurun tajam karena faktor Covid-19 sudah melandai atau menurun tajam. Jumlah yang telah dibelanjakan adalah sebesar Rp48,6 triliun,” katanya dalam konferensi pers APBN Kita, Kamis (24/11/2022).
Realisasi terbesar dicatatkan oleh pos belanja untuk perlindungan masyarakat, yaitu sebesar Rp123,0 triliun atau mencapai 79,5 persen dari pagu sebesar Rp154,76 triliun.
“Untuk realisasi bansos, masih mendominasi. Ini karena guncangan akibat pandemi bergeser menjadi guncangan karena harga komoditas, karena itu kita menjaga pemulihan ekonomi nasional dengan memberikan bansos yang cukup besar,” katanya.
Selain itu, Kemenkeu mencatat realisasi belanja untuk pos penguatan pemulihan ekonomi mencapai Rp109,0 triliun atau 61,1 persen dari pagu Rp178,32 triliun.
Realisasi terbesar yaitu untuk dukungan UMKM yang mencapai Rp23,7 triliun, termasuk didalamnya subsidi Kredit Usaha Rakyat (KUR).
Selain itu, realisasi belanja yang tinggi juga dicatatkan pada belanja ketahanan pangan sebesar Rp18,7 triliun dan insentif perpajakan sebesar Rp15,2 triliun, serta infrastruktur dan konektivitas sebesar Rp14,5 triliun.
“Ini fokusnya untuk membantu masyarakat juga, dari program padat karya, membangun infrastruktur konektivitas, ini yang terus kita giatkan, kemudian memulihkan kembali pariwisata dan ekonomi kreatif,” kata Sri Mulyani.