Bisnis.com, JAKARTA – Pejabat Federal Reserve menyimpulkan bahwa bank sentral harus segera mengurangi laju kenaikan suku bunga acuan. Hal ini menandakan bank sentral AS condong ke arah kenaikan suku bunga 50 basis poin pada pertemuan Desember mendatang.
“Sebagian besar peserta menilai bahwa penurunan laju kenaikan suku bunga acuan kemungkinan tepat dilakukan,” tulis risalah dari pertemuan Kebijakan The Fed 1-2 November dirilis Rabu (23/11/2022) waktu setempat.
Selain itu, meskipun Gubernur The Fed Jerome Powell mengatakan bahwa suku bunga mungkin pada akhirnya akan naik lebih tinggi dari perkiraan The Fed sebelumnya, risalah ini memberikan pandangan bahwa banyak pejabat The Fed menyimpulkan suku bunga pada akhirnya akan mencapai puncaknya pada level yang lebih tinggi dari yang diperkirakan sebelumnya.
Risalah ini juga mencatat ekonom The Fed memberi peringatan bahwa kemungkinan resesi ekonomi Amerika Serikat pada tahun 2023 nyaris menyentuh 50 persen. Peningkatan kemungkinan resesi ini dipicu oleh risiko belanja konsumen yang lebih lambat, risiko ekonomi global, dan kenaikan suku bunga lebih lanjut.
“Perlambatan pertumbuhan pengeluaran domestik swasta riil, prospek global yang memburuk, dan kondisi keuangan yang mengetat, semuanya dilihat sebagai risiko penurunan yang menonjol terhadap proyeksi aktivitas riil,” tulis risalah tersebut.
Dalam pertemuan ini, The Fed ini menaikkan suku bunga acuan 75 basis poin untuk keempat kalinya berturut-turut menjadi 3,75-4 persen, sekaligus memperpanjang kebijakan pengetatan paling agresif sejak 1980-an untuk memerangi inflasi yang mencapai ke level tertinggi dalam 40 tahun terakhir.
Baca Juga
Investor memperkirakan The Fed akan menaikkan suku bunga sebesar 50 basis poin dalam pertemuan 13-14 Desember mendatang dan memperkirakan puncak suku bunga di kisaran 5 persen pada pertengahan 2023. Powell memiliki kesempatan untuk mempengaruhi ekspektasi tersebut dalam pidatonya di Washington yang dijadwalkan pada 30 November.
Di sisi lain, mantan ekonom Dewan the Fed Ellen Meade memperkirakan Powell akan cenderung berseberangan dengan pelonggaran kondisi keuangan dan data ekonomi yang tangguh.
“Mereka mengharapkan ekonomi sedikit melambat. Itu terjadi tetapi tidak sebanyak yang mereka harapkan. The Fed tidak dapat menghentikan kenaikan suku bunga sampai mereka melihat bukti terukur bahwa ekonomi sedang melambat,” kata Meade seperti dikutip Bloomberg, Kamis (24/11/2022).