Bisnis.com, JAKARTA - Situasi pandemi Covid-19 dan konflik geopolitik akibat perang Rusia vs Ukraina yang saat ini memanas, membuat Indonesia harus mencari sumber pertumbuhan ekonomi baru.
Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara mengatakan adanya pandemi Covid-19 dan perang Rusia vs Ukraina telah menyebabkan perekonomian di berbagai negara terpuruk. Tak terkecuali pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Di tengah situasi tersebut, dia menegaskan pemerintah menjadikan APBN sebagai shock absorber. Belajar dari pengalaman masa lalu, Sua pun menekankan pentingnya mencari sumber pertumbuhan ekonomi baru.
“Ada banyak peluang [ekonomi baru] yang bisa didalami,” kata Suhasil Nazara dalam seminar nasional ‘Indonesia Economic Outlook 2023’, Rabu (23/11/2022).
Pertama, hilirisasi industri. Sua menuturkan, Indonesia kaya akan sumber daya alam dan sejak beberapa tahun belakangan pemerintah secara konsisten mendorong agar terjadi hilirisasi industri di perekonomian Indonesia.
Kedua, keberadaan UMKM Indonesia. Pemerintah saat ini terus mendorong akses UMKM di perekonomian dalam negeri, terutama akses UMKM ke finansial agar mereka dapat memperdalam pasar dan secara bersamaan meningkatkan inklusi keuangan di Indonesia.
Selanjutnya adalah keberadaan ekonomi digital. Selama masa pandemi berlangsung, digitalisasi menciptakan peluang-peluang baru yang luar biasa, sehingga menurut Sua hal tersebut harus didorong.
Sumber lainnya adalah ekonomi hijau. Dia menjelaskan, ekonomi hijau akan menciptakan ruang-ruang pertumbuhan baru. Dengan memanfaatkan peluang-peluang yang ada, Sua optimistis Indonesia dapat menjadi negara yang lebih baik.
“Sumber-sumber pertumbuhan ekonomi baru adalah kata kunci ke depan bagi Indonesia yang lebih baik. Saya mendorong teman-teman untuk memikirkan sumber-sumber pertumbuhan ekonomi baru Indonesia ke depan. Dan tentu dengan demikian kita terus menciptakan Indonesia yang lebih maju,” pungkasnya.
