Bisnis.com, BADUNG - Pemerintah tengah membangunan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kesehatan pertama di Indonesia yang berlokasi di Sanur, Bali. KEK Sanur dinilai akan menjadi pengganti kebutuhan medis masyarakat yang sebelumnya lebih memilih Singapura.
Direktur Utama Injourney, Dony Oskaria, mengatakan pada Desember 2021, pemerintah mencetuskan ide untuk membuat sebuah kompleks kesehatan yang memiliki fasilitas lengkap seperti yang ada di luar negeri. Pasalnya, setiap tahunnya terdapat 2 juta masyarakat Indonesia yang pergi berobat ke luar negeri dengan membawa keluar devisa Rp90 triliun atau sekitar US$2 miliar.
Dia menjelaskan sebanyak 700.000-750.000 masyarakat Indonesia mencari perawatan di Singapura yang terkenal dengan pelayan medis untuk kardiologi, neurologi, orotopedi, dan pemeriksaan kesehatan.
Sementara itu, di Malaysia ada sekitar 1 juta pasien Indonesia secara keseluruhan yang mayoritas pasien dari Medan yang lebih memilih Malaysia dibandingkan dengan Singapura karena jaraknya yang lebih dekat. Malaysia terkenal karena perawatan kesuburan dan peraturannya yang longgar.
Sebanyak 100.000 lebih memilih Thailand untuk menjalani pelayanan medis estetika, sedangkan Korea Selatan menarik 200.000-300.000 pasien Indonesia untuk prosedur estetika dan ortopedi. Amerika Serikat juga menampung 100.000-200.000 orang Indonesia untuk perawatan kritis seperti onkologi dan kasus spesifik.
"Tujuan daripada KEK Sanur ada 2 mengurangi terjadi devisa outflow, kedua memperkuat bali sebagai destinasi pariwisata komprehensif," ujarnya di Bali, Rabu (16/11/2022).
Dony menjelaskan KEK Sanur akan dibangun di atas lahan seluas 43 hektare yang akan menjadi kawasan khusus kesehatan yang terbaik di Asia. KEK Sanur akan menjadi kawasan terintegrasi, sehingga akan menjadi pembeda dengan pusat medis di berbagai negara.
Dia memaparkan, KEK Sanur akan memiliki kawasan hospitality, ethnomedicinal botanic garden, hotel, dan kawasan perhotelan, hingga pantai dengan panjang 1,3 kilometer.
Untuk pusat kesehatan, PT Hotel Indonesia Natour bekerja sama dengan sejumlah negara seperti Amerika Serikat yakni Mayo Clinic untuk desain dan pengeoperasian rumah sakit dengan pelayanan medis caridology, oncology, neurology, gastro hepatology, orthopedic, obgyn.
Selain itu, Dony mengungkapkan pihaknya tengah menjalin kerja sama dengan Jepang, Australia, dan Korea Selatan untuk pelayan medis lainnya seperti operasi plastik dan wellness.
"Kompleks ini telah tandatangan dengan CEO LG untuk menjadikan smart complex, di dalamnya terintegrasi bangunan satu sama lain yang menjadi pembeda dengan komplek hospital lain. Kita punya diferensiasi yang kita dorong ada wellness, baliness wellness dan javaness wellness, dan bekerja sama dengan Indonesia Wellness Institute," ungkapnya.
