Bisnis.com, JAKARTA- Kalangan pengusaha menilai Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 berhasil mengajak seluruh negara anggota menekan potensi dan dampak resesi global pada tahun depan.
Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Hariyadi Sukamdani mengatakan G20 membuka kemungkinan akan adanya kesepemahaman antara negara-negara anggota mengenai beberapa hal yang menjadi fokus.
"Sisi positif dari G20 adalah adanya peluang kesepahaman antarnegara anggota untuk mengupayakan beberapa fokus agar resesi ekonomi tidak menjadi lebih parah," ujar Hariyadi kepada Bisnis di Jakarta, Rabu (16/11/2022).
Hariyadi menjelaskan beberapa hal yang diharapkan oleh pelaku usaha di Tanah Air dari KTT G20 di antaranya adalah kelancaran rantai pasok. Sejauh ini, rantai pasok terutama terkait bahan baku dan bahan pangan terganggu akibat perang Rusia-Ukraina.
Harapan tersebut senada dengan salah satu hal yang dibahas di ajang G20 terkait dengan pemerataan pemulihan ekonomi global, yakni kelancaran distribusi pasokan pangan.
Selain persoalan kelancaran distribusi pangan, G20 juga membahas perihal penghapusan seluruh hambatan perdagangan, pengadaan pupuk untuk mencegah krisis pangan serta penghapusan utang.
Baca Juga
Sementara itu, Ukraina berupaya meningkatkan ekspor pangan dari 10 juta ton menjadi 45 juta ton pada 2022. Fokus ini ditetapkan berdasarkan pada lonjakan inflasi yang mendorong bank sentral menaikkan suku bunga acuan secara agresif sehingga meningkatkan risiko resesi ekonomi.
Di sisi lain, G20 melakukan upaya stabilitas ekonomi melalui lobi diplomatik untuk menciptakan perdamaian. Hal itu tecermin pada rapat darurat G7 terkait dampak bom di Polandia yang dikhawatirkan menambah panjang dampak yang timbul dari konflik Rusia-Ukraina.