Bisnis.com, BADUNG - Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 diharapkan berdampak pada pertumbuhan ekonomi bali pada kuartal IV/2022.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mengatakan pertumbuhan ekonomi Bali pada kuartal III/2022 mencapai 8,09 persen (yoy), lebih tinggi jika dibandingkan dengan pertumbuhan pada kuartal III/2021 yang mengalami kontraksi 2,91 persen.
"Kami pun memproyeksikan akan adanya peningkatan ekonomi pada kuartal IV/2022 akibat adanya KTT G20 dan masa liburan," ujar Sandiaga pada konferensi pers di Media Center, Bali International Convention Center, Selasa (15/10/2022)
Selain adanya KTT G20, Sandiaga mengatakan para maskapai penerbangan akan meningkatkan frekuensi penerbangan langsung ke Bali, baik dari maskapai nusantara maupun maskapai internasional.
Pihaknya juga saat ini sedang memperbanyak wisata bahari dan mulai memperkenalkan desa wisata. Harapannya beberapa usaha ini berhasil meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Bali.
Sandi juga sempat mengatakan KTT G20 di Bali dinilai mampu mendongkrak tingkat hunian kamar atau okupansi hotel hingga 100 persen di seluruh kawasan Pulau Dewata. Dia mengklaim adanya peningkatan okupansi di Bali selama gelaran KTT G20 melebihi 50 persen dari sebelum pandemi Covid-19 berlangsung.
Baca Juga
"Super sekali peningkatannya," ujar Sandiaga
Dia menjelaskan peningkatan okupansi secara intensif terjadi di Bali Selatan, khususnya Nusa Dua yang mencapai 100 persen. Kawasan sekitarnya mencapai 80 persen, sedangkan keseluruhan Bali Selatan mencapai 70 persen.
Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta ini mengatakan kawasan Bali Timur, Bali Barat dan Bali Utara mencapai okupansi seperti sebelum adanya pandemi Covid-19. "Kami melihat angka pre-pandemic di atas 55 persen sampai 60 persen. Dengan adanya KTT G20 ini dirasakan seluruh Bali bukan hanya kawasan Nusa Dua," jelasnya