Bisnis.com, JAKARTA- Kalangan pengusaha memandang rekonsiliasi antara Presiden Amerika Serikat Joe Biden dan Presiden China Xi Jinping sebagai titik terang bagi perekonomian global dan Indonesia.
Ketua Bidang Industri Manufaktur Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Johnny Darmawan mengatakan rekonsiliasi antara kedua pemimpin negara adikuasa tersebut berpengaruh terhadap perbaikan ekonomi dunia di tengah terjadinya ancaman resesi global.
"Dan kalau itu sampai terjadi, perbaikan ekonomi dunia ke depan akan sangat luar biasa," kata Johnny kepada wartawan pada Selasa (15/11/2022).
Sebab, sambungnya, sekitar 70-80 persen transaksi ekonomi di dunia dikuasai oleh negara-negara anggota G20 sehingga kompromi geopolitik itu akan memberikan efek positif yang signifikan.
Sementara bagi Indonesia, efeknya diperkirakan akan sangat terasa lantaran AS dan China merupakan top 3 negara tujuan ekspor Tanah Air.
Mengutip data terbaru Badan Pusat Statistik (BPS), pada Oktober 2022 China menjadi negara tujuan ekspor nonmigas terbesar RI dengan nilai mencapai US$6,25 miliar. Sementara ekspor nonmigas ke AS mencapai US$2,07 miliar.
Baca Juga
Masing-masing negara tersebut menguasai share terhadap total ekspor nonmigas Indonesia sebanyak 26,65 persen dan 8,83 persen.
Sebagaimana diketahui, angin perdamaian berhembus dari Bali yang ditandai dengan penegasan Presiden Joko Widodo dalam pembukaan KTT G20 mengenai pentingnya menghentikan perang di mana pun dan fokus pada pemulihan ekonomi yang pada tahun depan dihadapkan pada bayang-bayang resesi.
Pernyataan ini menguatkan komitmen menjaga perekonomian dan stabilitas keamanan yang dijalin oleh Presiden AS Joe Biden dan Presiden China Xi Jinping sebelum pertemuan puncak KTT G20 di Bali.