Bisnis.com, BADUNG — Pemerintah meluncurkan Indonesia Energy Transition Mechanism atau ETM Country Platform, sebagai landasan untuk menjalankan transisi menuju energi energi hijau.
Peluncuran itu berlangsung di Nusa Dua, Bali pada Senin (14/11/2022) oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Presiden Asian Development Bank (ADB) Masatgusu Asakawa, Direktur Utama PT PLN (Persero) Darmawan Prasodjo, dan Direktur Utama PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) atau PT SMI Edwin Syahruzad.
Sri Mulyani menyebut bahwa ETM Country Platform menunjukkan upaya Indonesia untuk transisi energi yang adil dan terjangkau (just and affordable). Menurutnya, platform itu pun dapat menjembatani kebutuhan pengembangan energi dan pengurangan emisi karbon.
Keseimbangan itu penting menurutnya untuk menjaga komitmen Indonesia terhadap isu perubahan iklim, terutama national determined contribution (NDC) yang diumumkan di Paris Agreement.
"Kenapa ETM ini sangat penting? Indonesia adalah rumah bagi hampir 300 juta orang. Jutaan orang rentan terekspos ke bencana alam yang dipicu oleh perubahan iklim, terutama mereka yang berada di dataran rendah kepulauan kami," ujar Sri Mulyani dalam peluncuran Indonesia ETM Country Platform di Movenpick Resort Jimbaran, Bali pada Senin (14/11/2022).
Menurutnya, transisi ke ekonomi hijau dan resilient bisa memberikan perlindungan secara global, lalu menjaga masyarakat Indonesia dari dampak katastropik krisis iklim.
ETM Country Platform mendukung langkah Indonesia dalam melakukan pensiun dini pembangkit listrik tenaga uap (PLTU). Percontohan pertama, yaitu PLTU Cirebon 1 dengan kapasitas 660 megawatt.
“Kami telah mengidentifikasi 15 gigawatt PLTU untuk dipensiunkan lebih awal. Ini ukuran yang besar untuk menentukan aksi jangka pendek dan berarti untuk mempercepat transisi dari energi fosil ke energi bersih," kata Sri Mulyani.
Dalam kesempatan yang sama,