Bisnis.com, JAKARTA - Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Kayan Cascade di Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara bakal menjadi salah satu legasi era Presiden Joko Widodo sebagai proyek energi bersih dengan nilai investasi paling jumbo.
Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko mengungkap bahwa proyek PLTA Kayan Cascade merupakan era baru dari proses produksi energi di Tanah Air, membuktikan bahwa Indonesia mampu berkegiatan produktif yang sejalan dengan prinsip-prinsip ramah lingkungan.
"Ini adalah sejarah dan jawaban masa depan," ujarnya usai acara The Signing Ceremony of Principles Agreement for Project Cooperation Related to Energy Transition between PLN and Sumitomo Corporation di sela-sela perhelatan G20 di Denpasar, Minggu (13/11/2022).
PLTA Kayan Cascade memiliki kapasitas 9.000 megawatt (MW) dengan nilai investasi total US$17,8 miliar. Fasilitas terbaru ini nantinya bakal mengakselerasi niatan pemerintah Indonesia dalam Paris Agreement dan CPOP26 terkait ekonomi hijau.
Moeldoko menilai PLTA Kayan Cascade menjadi salah satu bagian penting dari pemerintahan Presiden Jokowi. Pasalnya, fasilitas infrastruktur ini adalah proyek investasi terbesar di hampir 10 tahun belakangan. "Ini akan menjadi legacy dari pemerintahan Pak Jokowi," imbuhnya.
Oleh sebab itu, pemerintah pun tengah mendorong percepatan pembangunan PLTA Kayan Cascade, salah satunya meminta PT Kayan Hydro Energy (KHE) yang bekerja sama dengan Sumitomo Corporation untuk segera melaksanakan peletakan batu pertama alias groundbreaking paling lambat pada Desember 2022.
Baca Juga
"Presiden menginginkan pelaksanaan ground breaking segera. Maknanya, ini proyek riil dalam rangka transisi energi yang sudah cukup lama. Saya yakin Sumitomo dengan adanya keinginan presiden, akan bekerja lebih keras," tutupnya.
Sebab, pemerintah Indonesia pun berkomitmen dalam mempercepat transisi energi. Selain mematok target bauran energi dari energi baru terbarukan (EBT) sebesar 23 persen pada 2025, Presiden Joko Widodo juga menegaskan komitmen Indonesia dalam pemenuhan net zero emission (NZE) pada 2060 atau lebih cepat.
Adapun, proyek PLTA Kayan Cascade ini sudah berjalan sejak 2011. Konstruksi bendungan pertama akan dimulai pada awal 2023 dan diperkirakan selesai pada 2027.
Listrik yang dihasilkan oleh proyek PLTA ini akan menyuplai kawasan industri hijau yang dikembangkan PT Indonesia Strategis Industri (ISI) dan kebutuhan listrik di Pulau Kalimantan pada umumnya.
Dengan terbangunnya PLTA Kayan Cascade, maka daya tarik kawasan industri hijau ini akan semakin kuat bagi seluruh kalangan industri yang peduli pada pengurangan emisi karbon.
Selain itu, dalam rangka mendukung program percepatan transisi energi dan peningkatan energi terbarukan di dalam bauran energi nasional, melalui inisitif PLN, KHE dan Sumitomo Corp berkomitmen membantu percepatan pengurangan emisi karbon sesuai komitmen Pemerintah Indonesia di dalam Paris Agreement dan COP26.
Turut hadir dalam acara ini, Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo, Presiden Direktur Sumitomo Corporation Masayuki Hyodo, Duta Besar Jepang untuk Indonesia Kenji Kanasugi, Kepala Perwakilan Sumitomo di Indonesia Eko Hadipermana, serta Direktur Utama PT KHE Andrew Suryali.