Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Hore, BKPM Bakal Deklarasikan Bali Kompendium, Ini Isi Kesepakatannya

Kabar baik, negara-negara berkembang diberikan ruang untuk melakukan hilirisasi yang berorientasi pada nilai tambah.
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia/Himawan L Nugraha
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, BADUNG - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia bakal mendeklarasikan Bali Kompendium (Bali Compendium) di InterContinental Bali Resort, Jimbaran, Bali pada Senin (14/11/2022).

Hal tersebut disampaikan Bahlil dalam Temu Media di Nusa Dua, Bali, Minggu (13/11/2022).

“Bali Kompendium besok akan saya deklarasikan di hotel InterContinental. Nanti akan saya bahas secara khusus secara detail,” kata Bahlil, Minggu (13/11/2022).

Bali Kompendium sendiri nantinya akan menjadi senjata Indonesia dalam menjalankan kebijakan hilirisasinya. Bahlil mengungkapkan, negara yang tergabung dalam G20 terutama negara maju belum mengakui adanya konsep hilirisasi

Oleh karena itu, Indonesia meminta dukungan dari negara-negara berkembang yang tergabung dalam G20 seperti Argentina, Brasil, Afrika Selatan, dan India yang juga memiliki sumber daya alam melimpah.

“Sekarang, kita sudah mencapai kesepahaman bahwa negara-negara berkembang juga diberikan ruang untuk melakukan hilirisasi yang berorientasi pada nilai tambah. Ini kabar gembira,” ungkapnya.

Adapun dalam pelaksanaan Trade, Investment, and Industry Ministerial Meeting (TIIMM) G20 yang dilaksanakan pada September lalu di Nusa Dua, Bali, menghasilkan kesepakatan ‘Kompendium Bali atas Praktik Kebijakan G20 dalam Mempromosikan Investasi untuk Pembangunan Berkelanjutan” atau disebut sebagai Kompendium Bali.

Bahlil kala itu menyampaikan, kompendium ini bakal menjadi acuan kebijakan di masing-masing negara dalam merancang dan melaksanakan strategi untuk menarik investasi berkelanjutan. Itu artinya, setiap negara diberi kebebasan dalam menyusun strateginya, sesuai dengan keunggulannya masing-masing.

Mantan Ketua Hipmi itu juga menuturkan, kompendium ini disusun guna mendukung investasi berkelanjutan bagi seluruh negara.

“Setiap negara di dunia ini menghargai strategi negara masing-masing dalam merumuskan arah kebijakan investasinya, termasuk membangun hilirisasi, apa yang menjadi prioritas, agar negara lain tidak mengintervensinya,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper