Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dana Pandemi, Jokowi: Terima Kasih Negara G20 dan Filantropi

Presiden Jokowi mengucapka terima kasiih kepada negara anggota G29 dan filantropi yang menjadi donatur dana pandemi.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan Dana Pandemi atau Pandemic Fund di sela-sela KTT G20 Bali, Minggu (13/11/2022)/ Bisnis-Dok Youtube Kemenkeu
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan Dana Pandemi atau Pandemic Fund di sela-sela KTT G20 Bali, Minggu (13/11/2022)/ Bisnis-Dok Youtube Kemenkeu

Bisnis.com, BANDUNG - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengucapkan terima kasih kepada negara G20 dan para filantropi yang ikut menyumbang dana pandemi atau Pandemic Fund.

"Saya menyampaikan Terima kasih kepada donor dari negara anggota G20 dan non-anggota G20 serta lembaga filantropi yang telah memberikan bantuan untuk dana pandemi," katanya, Minggu (13/11/2022).

Meski demikian, Jokowi mengatakan dana pandemi yang terkumpul saat ini belum mencukupi.

Oleh karena itu, dia mengharapkan dukungan yang lebih besar dari dari negara-negara G20 dan non-G20 untuk dana pandemi.

"Pembiayaan dibutuhkan US$31,1 miliar setiap tahunnya untuk membiayai sistem pencegahan kesiapan dan respons terhadap pandemi di masa depan. Ini hasil studi yang dilakukan Bank Dunia dan WHO awal tahun ini," ujar Jokowi.

Sebelumnya, inisiatif G20 berupa dana darurat persiapan menghadapi pandemi atau Pandemic Fund sejauh ini berhasil menghimpun dana US$1,37 miliar. Jumlah itu diperkirakan segera bertambah, melebihi US$4 miliar.

Hal tersebut disampaikan oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam konferensi pers Pertemuan Gabungan Kedua Menteri Keuangan dan Menteri Kesehatan (2nd JFHMM) yang berlangsung pada Sabtu (12/11/2022) malam.

Sri Mulyani menyebut bahwa pertemuan itu menghasilkan salah satu kesepakatan krusial, yakni pembentukan Pandemic Fund—yang semula bernama Financial Intermediary Fund for Pandemic Preparedness.

Pembahasan itu muncul saat Presidensi G20 Italia dan berhasil rampung di kepemimpinan Indonesia. Bukan hanya membentuk program pengumpulan dana darurat, tetapi saat ini sudah terdapat dana yang masuk senilai US$1,37 miliar. Dana itu berasal dari 15 kontributor, yaitu anggota G20, negara non G20, dan sejumlah lembaga filantropis.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper